Ini Penyebab Gempa Turki Begitu Mematikan, Lebih dari 12.000 Orang Tewas
loading...
A
A
A
ANKARA - Gempa Turki begitu mematikan karena lebih dari 12.000 orang tewas, puluhan ribu lainnya terluka, dan kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban yang banyak dan kerusakan yang luas, bukan hanya disebabkan kekuatan gempa Turki mencapai 7,8 magnitudo dan berpusat di daratan.
Gempa Turki pada 6 Februari 2023 sekitar pukul 14.5 waktu setempat berpusat di dekat kota Nurdağı, di Turki selatan. Gempa Turki disebabkan oleh retakan sepanjang 100 kilometer antara lempeng tektonik Anatolia dan Arab.
Sejauh ini jumlah korban meninggal, gempa Nurdağı adalah yang paling mematikan ketiga di Turki dalam satu abad terakhir. Jumlah korban hanya dilampaui oleh gempa Izmit tahun 1999, yang menewaskan lebih dari 17.000 orang, dan gempa Erzincan tahun 1939 yang menewaskan hampir 33.000 orang.
Mengapa gempa Turki begitu mematikan? Jawabannya, sebagian wilayah Turki terletak pada pertemuan struktur lempeng tektonik yang rumit, kontur tanah lunak, dan konstruksi bangunan tahan gempa yang tidak rata.
Turki tenggara dan Suriah barat laut rentan terhadap aktivitas seismik yang berbahaya karena terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik besar. Wilayah ini berada di antara lempeng Afrika, Anatolia, dan Arab, yang tumbukan dan benturannya menyebabkan gempa bumi.
Gempa Turki yang terjadi Senin 6 Februari 2023 kemungkinan berasal dari Patahan Anatolia Timur, tempat lempeng Arab dan Anatolia terkunci bersama setelah saling bergesekan. “Gerakan itu meregangkan kerak melintasi patahan," kata Judith Hubbard asisten profesor Ilmu Bumi dan Atmosfer di Universitas Cornell dikutip dari laman Live Science, Kamis (9/2/2023).
Judith menjelaskan, GPS menunjukkan bahwa Patahan Anatolia Timur, bergerak 15 milimeter per tahun relatif satu sama lain. Kemudian, gempa berkekuatan 7,8 mungkin membuat patahan ini tergelincir rata-rata 5 meter.
Setelah patahan pecah, dampak bencana gempa diperbesar oleh beberapa faktor. Sesar Anatolia Timur mengular di bawah wilayah berpenduduk padat. Apalagi gempa Turki termasuk gempa dangkal, hanya 18 km di bawah permukaan bumi.
Gempa Turki pada 6 Februari 2023 sekitar pukul 14.5 waktu setempat berpusat di dekat kota Nurdağı, di Turki selatan. Gempa Turki disebabkan oleh retakan sepanjang 100 kilometer antara lempeng tektonik Anatolia dan Arab.
Sejauh ini jumlah korban meninggal, gempa Nurdağı adalah yang paling mematikan ketiga di Turki dalam satu abad terakhir. Jumlah korban hanya dilampaui oleh gempa Izmit tahun 1999, yang menewaskan lebih dari 17.000 orang, dan gempa Erzincan tahun 1939 yang menewaskan hampir 33.000 orang.
Mengapa gempa Turki begitu mematikan? Jawabannya, sebagian wilayah Turki terletak pada pertemuan struktur lempeng tektonik yang rumit, kontur tanah lunak, dan konstruksi bangunan tahan gempa yang tidak rata.
Turki tenggara dan Suriah barat laut rentan terhadap aktivitas seismik yang berbahaya karena terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik besar. Wilayah ini berada di antara lempeng Afrika, Anatolia, dan Arab, yang tumbukan dan benturannya menyebabkan gempa bumi.
Gempa Turki yang terjadi Senin 6 Februari 2023 kemungkinan berasal dari Patahan Anatolia Timur, tempat lempeng Arab dan Anatolia terkunci bersama setelah saling bergesekan. “Gerakan itu meregangkan kerak melintasi patahan," kata Judith Hubbard asisten profesor Ilmu Bumi dan Atmosfer di Universitas Cornell dikutip dari laman Live Science, Kamis (9/2/2023).
Judith menjelaskan, GPS menunjukkan bahwa Patahan Anatolia Timur, bergerak 15 milimeter per tahun relatif satu sama lain. Kemudian, gempa berkekuatan 7,8 mungkin membuat patahan ini tergelincir rata-rata 5 meter.
Setelah patahan pecah, dampak bencana gempa diperbesar oleh beberapa faktor. Sesar Anatolia Timur mengular di bawah wilayah berpenduduk padat. Apalagi gempa Turki termasuk gempa dangkal, hanya 18 km di bawah permukaan bumi.