Batasi Jaringan Internet Starlink di Ukraina, Elon Musk Tak Mau SpaceX Picu Perang Dunia III

Selasa, 14 Februari 2023 - 22:29 WIB
loading...
Batasi Jaringan Internet Starlink di Ukraina, Elon Musk Tak Mau SpaceX Picu Perang Dunia III
CEO SpaceX Elon Musk membela langkah perusahaan luar angkasa miliknya untuk membatasi layanan internet satelit Starlink di Ukraina. Foto/ibtimes
A A A
TEXAS - CEO SpaceX Elon Musk membela langkah perusahaan luar angkasa miliknya untuk membatasi layanan internet satelit Starlink di Ukraina. Dia beralasan hal itu bertujuan untuk mencegah invasi Rusia meningkat menjadi Perang Dunia Ketiga.

Alasan ini diungkapkan Elon Musk ketika menjawab tweet mantan astronot NASA Scott Kelly, yang mendesaknya untuk mengembalikan fungsi penuh dari satelit Starlink di Ukraina. Diketahui SpaceX sengaja mengurangi layanan jaringan internet Starlink di Ukraina agar tidak digunakan di medan pertempuran.

“Ukraina sangat membutuhkan dukungan Anda yang berkelanjutan. Harap kembalikan fungsi penuh satelit Starlink Anda. Anda dapat membantu," kata Kelly melalui twitter dikutip SINDOnews dari laman International Business Time, Senin (14/2/2023).



Elon Musk, yang juga pemilik Twitter, mengatakan bahwa Starlink adalah tulang punggung komunikasi Ukraina, terutama di garis depan, di mana hampir semua konektivitas Internet lainnya telah dihancurkan. “Tapi kami tidak akan membiarkan eskalasi konflik yang dapat menyebabkan WW3 (Perang Dunia Ke-3),” katanya.

Dalam tweet lain, Musk menjelaskan bahwa layanan SpaceX "dimaksudkan untuk penggunaan pribadi" dan mereka juga belum menggunakan "hak untuk memadamkannya".

Ketakutan Musk akan kemungkinan eskalasi dalam perang Ukraina berasal dari pernyataan yang dibuat oleh Presiden SpaceX Gwynne Shotwell. Disebutkan bahwa militer Ukraina menggunakan Starlink untuk mengendalikan drone tempur di medan perang.

Shotwell mengatakan bahwa Starlink "tidak pernah dimaksudkan untuk dijadikan senjata" dan menuduh Ukraina menggunakan layanan internet satelit untuk keperluan lain. "Orang Ukraina telah memanfaatkannya dengan cara yang tidak disengaja dan bukan bagian dari kesepakatan apa pun," katanya seperti ditulis laman Fortune.



Presiden SpaceX mencatat bahwa menggunakan layanan Starlink untuk militer Ukraina agar dapat berkomunikasi adalah "sah-sah saja". Namun, bukan niat mereka menggunakannya untuk "tujuan ofensif".

SpaceX tidak mengklarifikasi batasan yang diterapkan untuk Ukraina atau apakah masih berlaku. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kepada CNBC bahwa itu dalam perjanjian layanan untuk AS, mencatat bahwa Starlink tidak dimaksudkan untuk tujuan ofensif.

“Starlink tidak dirancang atau dimaksudkan untuk digunakan dengan atau dalam persenjataan ofensif atau defensif atau penggunaan akhir lain yang sebanding,” menurut persyaratan layanan Starlink.
Batasi Jaringan Internet Starlink di Ukraina, Elon Musk Tak Mau SpaceX Picu Perang Dunia III


Juru bicara SpaceX mengatakan menggunakan internet satelit untuk perang militer akan melanggar undang-undang ekspor AS. Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengutuk tindakan SpaceX, menantang SpaceX untuk memilih apakah mereka berpihak pada Ukraina atau Rusia.



Ini bukan pertama kalinya SpaceX terlibat dalam kontroversi terkait perang yang berkecamuk di Ukraina. Pada bulan Oktober, terungkap bahwa SpaceX mengirim surat ke Pentagon yang mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat lagi menyediakan Starlink ke Ukraina karena meningkatnya biaya operasional.

SpaceX juga meminta Departemen Pertahanan untuk mengambil alih biaya operasinya di Ukraina, mengklaim biayanya mendekati USD400 juta untuk 12 bulan ke depan. Namun, Musk telah membatalkan permintaan SpaceX, dengan mengatakan akan terus memberikan layanannya di Ukraina secara gratis meskipun kehilangan banyak uang.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)