Kuburan Nuklir Jadi Bom Waktu yang Menakutkan di Samudra Pasifik
loading...
A
A
A
Alhasil kuburan sisa-sisa radiasi bom nuklir itu tak ubahnya seperti bom waktu buat masyarakat di Samudra Pasifik. Tentunya dengan jumlah sisa radiasi yang sangat besar dari Chernobyl kondisi itu benar-benar jadi hal yang sangat menakutkan.
Ken Buesseler analis radioaktif dari Woods Hole Oceanographic Institution mengatakan yang paling dikhawatirkan adalah plutonium yang ada di kuburan nuklir itu. Jika plutonioum tersebut keluar dan meledak lagi makan akan jadi sumber radiasi baru yang besar ke Samudra Pasifik.
"Kami perlu memantaunya secara lebih teratur untuk memahami apa yang terjadi, dan mendapatkan datanya langsung ke komunitas yang terkena dampak di wilayah tersebut," jelas Ken Buesseler.
Saat ini wilayah Samudra Pasifik jadi rumah bagi banyak orang terutama yang tinggal di Kepulauan Marshall. Jelas keberadaan kuburan bom nuklir yang ada di wilayah Pulau Runit jadi ancaman yang sangat mengkhawatirkan. Ken Buesseler bahkan yakin tingginya tingkat penderita kanker di wilayah tersebut justru terjadi karena adanya radiasi nuklir yang bocor dari kuburan bom nuklir itu.
Ken Buesseler analis radioaktif dari Woods Hole Oceanographic Institution mengatakan yang paling dikhawatirkan adalah plutonium yang ada di kuburan nuklir itu. Jika plutonioum tersebut keluar dan meledak lagi makan akan jadi sumber radiasi baru yang besar ke Samudra Pasifik.
"Kami perlu memantaunya secara lebih teratur untuk memahami apa yang terjadi, dan mendapatkan datanya langsung ke komunitas yang terkena dampak di wilayah tersebut," jelas Ken Buesseler.
Saat ini wilayah Samudra Pasifik jadi rumah bagi banyak orang terutama yang tinggal di Kepulauan Marshall. Jelas keberadaan kuburan bom nuklir yang ada di wilayah Pulau Runit jadi ancaman yang sangat mengkhawatirkan. Ken Buesseler bahkan yakin tingginya tingkat penderita kanker di wilayah tersebut justru terjadi karena adanya radiasi nuklir yang bocor dari kuburan bom nuklir itu.
(wsb)