Stasiun Luar Angkasa Internasional Kembali Bermanuver Hindari Puing Antariksa
loading...
A
A
A
MOSKOW - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) kembali melakukan manuver untuk menghindari puing-puing Antariksa pada Selasa 14 Maret 2023. Ini adalah manuver kedua ISS dalam seminggu untuk menghindari benturan dengan objek lain di luar angkasa.
Badan antariksa federal Rusia Roscosmos melaporkan bahwa manuver itu dilakukan pada pukul 14:54 waktu Moskow. Kapsul kargo Rusia Progress MS-22 yang saat ini berlabuh di laboratorium ISS menembakkan pendorongnya selama 135 detik untuk memindahkan stasiun ke posisi yang aman
“Manuver ini untuk menyesuaikan ketinggian rata-ratanya menjadi 260 mil atau 419 km di atas permukaan bumi,” keterangan Roscosmos melalui telegram yang dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (15/3/2023).
Ini merupakan manuver kedua yang dilakukan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam waktu sepekan. Pada 6 Maret 2023, kapsul Progress juga menembakkan pendorongnya selama enam menit untuk menghindari kemungkinan tabrakan dengan satelit pencitraan Bumi komersial.
Menurut laporan NASA tahun 2022, ISS harus melakukan manuver serupa untuk menghindari satelit dan puing-puing yang dapat dilacak sebanyak 32 kali dari tahun 1999. Pada tahun 2022, ISS harus melakukan dua manuver penghindaran terpisah untuk menghindari puing-puing satelit sisa uji senjata anti-satelit Rusia (ASAT) pada November 2021.
Insiden serupa telah memaksa pembatalan perjalanan ruang angkasa dan mendorong para astronot berlindung di ISS. Frekuensi insiden ini meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas penerbangan luar angkasa di seluruh dunia.
Orbit rendah Bumi terus menjadi semakin padat dengan satelit dan potongan-potongan sampah Antariksa. Sekelompok ilmuwan NASA dan pakar lainnya sekarang menyerukan perjanjian internasional untuk mengatasi masalah puing-puing di orbit yang berbahaya.
Sampai saat ini, solusi yang layak belum ditemukan, karena semakin banyak objek yang terbang ke orbit. Dan masalah puing-puing orbit bisa menjadi bola salju, karena lebih banyak sampah antariksa memenuhi orbit Bumi.
Akibatnya, risiko tabrakan antara potongan-potongan sampah antariksa meningkat dan tabrakan semacam itu akan menciptakan lebih banyak lagi puing-puing. NASA berencana untuk mengoperasikan ISS hingga tahun 2030, di mana pada saat itu ISS akan mendeorbit laboratorium dan menjatuhkan di lautan terbuka.
Badan antariksa federal Rusia Roscosmos melaporkan bahwa manuver itu dilakukan pada pukul 14:54 waktu Moskow. Kapsul kargo Rusia Progress MS-22 yang saat ini berlabuh di laboratorium ISS menembakkan pendorongnya selama 135 detik untuk memindahkan stasiun ke posisi yang aman
“Manuver ini untuk menyesuaikan ketinggian rata-ratanya menjadi 260 mil atau 419 km di atas permukaan bumi,” keterangan Roscosmos melalui telegram yang dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (15/3/2023).
Ini merupakan manuver kedua yang dilakukan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam waktu sepekan. Pada 6 Maret 2023, kapsul Progress juga menembakkan pendorongnya selama enam menit untuk menghindari kemungkinan tabrakan dengan satelit pencitraan Bumi komersial.
Menurut laporan NASA tahun 2022, ISS harus melakukan manuver serupa untuk menghindari satelit dan puing-puing yang dapat dilacak sebanyak 32 kali dari tahun 1999. Pada tahun 2022, ISS harus melakukan dua manuver penghindaran terpisah untuk menghindari puing-puing satelit sisa uji senjata anti-satelit Rusia (ASAT) pada November 2021.
Insiden serupa telah memaksa pembatalan perjalanan ruang angkasa dan mendorong para astronot berlindung di ISS. Frekuensi insiden ini meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas penerbangan luar angkasa di seluruh dunia.
Orbit rendah Bumi terus menjadi semakin padat dengan satelit dan potongan-potongan sampah Antariksa. Sekelompok ilmuwan NASA dan pakar lainnya sekarang menyerukan perjanjian internasional untuk mengatasi masalah puing-puing di orbit yang berbahaya.
Sampai saat ini, solusi yang layak belum ditemukan, karena semakin banyak objek yang terbang ke orbit. Dan masalah puing-puing orbit bisa menjadi bola salju, karena lebih banyak sampah antariksa memenuhi orbit Bumi.
Akibatnya, risiko tabrakan antara potongan-potongan sampah antariksa meningkat dan tabrakan semacam itu akan menciptakan lebih banyak lagi puing-puing. NASA berencana untuk mengoperasikan ISS hingga tahun 2030, di mana pada saat itu ISS akan mendeorbit laboratorium dan menjatuhkan di lautan terbuka.
(wib)