16 Juta Pria di Asia Memiliki Genetik Kaisar Mongol Jenghis Khan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian dari American Society of Human Genetics mengungkapkan, jejak genetek Kaisar Mongolia, Jenghis Khan. Hasilnya, ditemukan 1 dari 200 pria di seluruh dunia memiliki jejak genetik Khan.
Dilansir dari History Defined, pada 2003 American Journal of Human Genetics membentuk tim ahli genetika internasional untuk menyelidiki jejak genetik Jenghis Khan.
Tim dipimpin oleh Chris Tyler-Smith. Hasilnya, sejumlah besar pria di seluruh benua Asia membawa haplotipe yang sama pada kromosom Y mereka, yang mengindikasikan adanya garis keturunan dari pihak ayah.
"Haplotipe mengacu pada sekelompok alel dari berbagai gen yang berbeda yang ada dalam satu kromosom yang dapat dihubungkan cukup dekat untuk diwariskan sebagai satu kesatuan," tulis laman itu, dikutip Jumat (31/3/2023).
Jenghis Khan adalah salah satu penakluk paling terkenal yang pernah dikenal manusia. Dia berhasil menyatukan suku-suku Mongol ke dalam satu pemerintahan independen dan mendirikan Kekaisaran Mongol yang legendaris.
"Haplotipe unik ini dikatakan ditemukan pada 16 juta pria, yang menyumbang sekitar 8 persen dari populasi pria Asia saat ini dan 0,5 dari populasi dunia, yang jauh melampaui ekspektasi normal variasi genetik," tambahnya.
Haplogroup tersebut ditelusuri ke Mongolia. Dengan bantuan program penelusuran, diketahui bahwa ada satu nenek moyang bersama yang hidup sekitar 12 hingga 13 abad lalu. Hanya ada satu orang yang menonjol saat itu.
"Hanya dia yang memiliki kesempatan untuk memiliki gen yang tersebar di sebagian besar wilayah Asia dan terus diseleksi selama berabad-abad setelah dia meninggal dunia... orang itu adalah Jenghis Khan," jelasnya.
Dilansir dari History Defined, pada 2003 American Journal of Human Genetics membentuk tim ahli genetika internasional untuk menyelidiki jejak genetik Jenghis Khan.
Tim dipimpin oleh Chris Tyler-Smith. Hasilnya, sejumlah besar pria di seluruh benua Asia membawa haplotipe yang sama pada kromosom Y mereka, yang mengindikasikan adanya garis keturunan dari pihak ayah.
"Haplotipe mengacu pada sekelompok alel dari berbagai gen yang berbeda yang ada dalam satu kromosom yang dapat dihubungkan cukup dekat untuk diwariskan sebagai satu kesatuan," tulis laman itu, dikutip Jumat (31/3/2023).
Jenghis Khan adalah salah satu penakluk paling terkenal yang pernah dikenal manusia. Dia berhasil menyatukan suku-suku Mongol ke dalam satu pemerintahan independen dan mendirikan Kekaisaran Mongol yang legendaris.
"Haplotipe unik ini dikatakan ditemukan pada 16 juta pria, yang menyumbang sekitar 8 persen dari populasi pria Asia saat ini dan 0,5 dari populasi dunia, yang jauh melampaui ekspektasi normal variasi genetik," tambahnya.
Haplogroup tersebut ditelusuri ke Mongolia. Dengan bantuan program penelusuran, diketahui bahwa ada satu nenek moyang bersama yang hidup sekitar 12 hingga 13 abad lalu. Hanya ada satu orang yang menonjol saat itu.
"Hanya dia yang memiliki kesempatan untuk memiliki gen yang tersebar di sebagian besar wilayah Asia dan terus diseleksi selama berabad-abad setelah dia meninggal dunia... orang itu adalah Jenghis Khan," jelasnya.