Penemuan Kristal Batu Akik dalam Telur Dinosaurus, Berusia 67 Juta Tahun dari Lahar Gunung Berapi

Kamis, 06 April 2023 - 14:50 WIB
loading...
Penemuan Kristal Batu Akik dalam Telur Dinosaurus, Berusia 67 Juta Tahun dari Lahar Gunung Berapi
Ahli paleontologi menemukan kristal batu akik bulat sempurna dari telur titanosaurus, yang berasal dari lahar letusan gunung berapi 67 juta tahun lalu. Foto/Live Science/Trustees of the Natural History Museum
A A A
NEW DELHI - Ahli paleontologi menemukan kristal batu akik bulat sempurna dari telur titanosaurus, yang berasal dari lahar letusan gunung berapi 67 juta tahun lalu. Batu kuno kristal indah yang disimpan ini menyembunyikan rahasia dinosaurus selama 140 tahun.

Para peneliti mengatakan aliran lava menutupi sarang dinosaurus tak lama setelah meletakkan telurnya di sana. Embrio membusuk, sementara lapisan batuan vulkanik yang mengeras mengawetkan cangkangnya.

Selama ribuan tahun, air yang kaya silika merembes ke dalam cangkang dan mengkristal untuk membentuk mineral batu akik berwarna merah muda dan putih. Telur bertatahkan batu krital akik ini berasal dari dataran vulkanik di India tengah.



“Baru sekarang kami menyadari bahwa spesimen ini memiliki sesuatu yang istimewa, batu akik telah mengisi struktur bola ini, ternyata adalah telur dinosaurus,” Robin Hansen, seorang kurator mineral di Natural History Museum di London dikutip dari laman Live Sience, Kamis (6/4/2023).

Menurut Hansen, krital batu akik ini pertama kali ditemukan seorang pria bernama Charles Fraser saat tinggal di India antara tahun 1817 dan 1843. Museum Sejarah Alam di Inggris mengkatalogkannya sebagai batu akik pada tahun 1883.

Kristal tersebut tersimpan dalam koleksi museum selama lebih dari satu abad hingga akhirnya dipajang pada tahun 2018. Bentuk batu ini hampir bulat sempurna, serta ada jejak dua benda bulat lainnya yang berkerumun di sekitarnya.
Penemuan Kristal Batu Akik dalam Telur Dinosaurus, Berusia 67 Juta Tahun dari Lahar Gunung Berapi


Ada lapisan tipis di sekitar kristal, menunjukkan bahwa itu bisa jadi telur dinosaurus. Spesimen berukuran 5,9 inci atau 15 cm, yang konsisten dengan telur titanosaurus yang ditemukan di China dan Argentina.



Ahli paleontologi mencoba memindai spesimen untuk memastikan asalnya, tetapi kepadatan batu akik menghalangi detail yang lebih halus. Mereka yakin bahwa itu adalah telur titanosaur sebagian karena binatang raksasa ini adalah dinosaurus yang paling umum di tempat yang sekarang disebut India selama periode Cretaceous akhir (100 juta hingga 66 juta tahun yang lalu).

Awal tahun ini, para ilmuwan menemukan sarang titanosaurus dalam jumlah yang mengejutkan di India kira-kira 3 juta tahun lebih tua dari telur bertatahkan permata yang baru dideskripsikan. “Sejauh yang kami tahu, fauna dinosaurus di Cretaceous India berlimpah tetapi tidak terlalu beragam,” kata Paul Barrett, ahli paleobiologi di Natural History Museum.

Meskipun dinosaurus terbesar di dunia tumbuh hingga 37,5 meter dan berat hingga 70 ton, titanosaurus bertelur relatif kecil dengan diameter antara 12 sampai 15 cm. Jutaan tahun setelah titanosaurus bertelur dan letusan gunung berapi membungkusnya menjadi batu. “Spesimen ini adalah contoh sempurna mengapa koleksi museum sangat penting,” kata Hansen.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)