Spesies Pesisir Penuhi Lautan Sampah Plastik di Samudera Pasifik Utara

Rabu, 19 April 2023 - 15:38 WIB
loading...
Spesies Pesisir Penuhi Lautan Sampah Plastik di Samudera Pasifik Utara
Lautan sampah plastik. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian mengejutkan datang dari Samudera Pasifik Utara. Sampah raksasa berukuran kuku atau lebih kecil, yang sering disebut mikroskopos, mengambang di tengah laut.

Yang mengejutkan, di timbunan sampah plastik, seperti botol, jaring ikan, dan lainnya itu banyak ditemukan spesies pantai kerang dan anemon yang berkembang biak.

Dilansir dari News, para pencinta lingkungan selama bertahun-tahun telah mengincar apa yang mereka sebut tambalan sampah Pasifik, yang menggabungkan botol, jaring ikan dan lainnya.



Para peneliti AS yang meneliti sampah dari Pasifik timur laut antara California dan Hawaii mengatakan, mereka menemukan 37 jenis invertebrata yang berasal dari daerah pesisir, sebagian besar dari Jepang.

"Laut lepas dijajah oleh beragam spesies pesisir, yang bertahan hidup dan bereproduksi di lautan terbuka," tulis penelitian itu, seperti yang diterbitkan dalam Ekologi dan Evolusi Alam, dikutip Rabu (20/4/2023).

Spesies pesisir itu, bertahan di lautan terbuka sebagai komponen substansial dari komunitas neopelagic yang ditopang oleh lautan puing-puing plastik.

"Lebih dari dua pertiga dari barang-barang yang diperiksa memiliki spesies pesisir di atasnya, termasuk krustasea, anemon laut, dan makhluk seperti lumut yang disebut Bryozoa," sambungnya.



Para ilmuwan tidak sering melacak makhluk yang bertahan hidup di seluruh lautan. Para peneliti mencatat bahwa dalam satu peristiwa langka pada tahun 2012, puing-puing dari tsunami di Jepang membawa spesies hidup.

"Makhluk ini dapat menyebar dengan cepat dengan memberi makan lapisan lendir yang terbentuk pada plastik mengambang oleh bakteri dan ganggang," sambung penelitian itu.

Dalam artikel tahun 2021, anggota tim peneliti yang sama memperingatkan, bahwa masuknya spesies pantai invasif dapat menandakan pergeseran ekologis yang signifikan di lingkungan laut.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2546 seconds (0.1#10.140)