Bahaya Perubahan Iklim di Australia, Pekerja Kepanasan dan Mudah Stres

Selasa, 23 Mei 2023 - 12:34 WIB
loading...
Bahaya Perubahan Iklim di Australia, Pekerja Kepanasan dan Mudah Stres
Ilustrasi kepanasan. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Perubahan iklim memaksa tempat kerja, untuk menemukan cara baru untuk menangani panas. Hal ini penting dilakukan, untuk mencegah pekerja mabuk panas atau kepanasan.

Dilansir dari The Week, mabuk panas dapat berdampak buruk bagi pekerja dan keluarganya, seperti sulit tidur malam, dan mudah mudah stres.

Profesor Lauren Rickards dari RMIT mengatakan, perubahan iklim memengaruhi produktivitas pekerja.



Data dari Safe Work Australia menunjukkan, kompensasi rata-rata untuk klaim stres akibat panas meningka 25 persen selama 20 tahun terakhir.

"Undang -undang Kesehatan dan Keselamatan Tempat Kerja Negara (WHS atau OHS) adalah perlindungan utama bagi sebagian besar pekerja, dan pengusaha untuk melindungi pekerja dari ancaman termasuk stres akibat panas," katanya, dikutip Selasa (23/5/2023).

Undang-undang Federal yang serupa, berlaku di mana pekerja dipekerjakan oleh badan-badan Persemakmuran, seperti pada 2004, ketika Angkatan Pertahanan Australia didenda atas kematian prajurit akibat panas ekstrem.



Beberapa serikat pekerja bahkan melangkah lebih jauh, dengan mendorong hak walk-off atau menghentikan pekerjaan mereka, jika suhu melebihi 35 derajat celcius di sebagian besar negara bagian, dan 37,5 derajat celcius di Australia Barat.

Tetapi beberapa serikat lainnya lebih suka mengandalkan undang-undang WHS yang ada.

Dave Henry dari Uni Pekerja Manufaktur Australia menambahkan, struktur kesehatan dan keselamatan menjadi faktor penting bagi serikat dalam melindungi anggotanya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)