Inilah Najash, Ular Purba yang Identik dengan Nabau Kalimantan

Senin, 29 Mei 2023 - 17:02 WIB
loading...
Inilah Najash, Ular Purba yang Identik dengan Nabau Kalimantan
Fosil Najash, Ular Purba yang ditemukan di Argentuna. FOTO/ Phys
A A A
LIMA - Sebuah fosil ular berusia sekitar 90 juta tahun yang ditemukan di tengah gurun Kokorkom, Argentina, memiliki kaki belakang yang kecil. Penemuan ular berkaki ini menjawab pertanyaan tentang ular Naga Nabau Kalimantan.



Najash rionegrina, ular yang hidup di gurun pasir ini memiliki kaki belakang. Fosil juga menunjukkan ular tidak seperti ular skolekofidian, melainkan ular bermulut besar dengan gigi tajam.

Jurnal Science Advances Sabtu (27/5/2023), sejak dulu, belum pernah ada penemuan fosil ular yang dapat menjelaskan bagaimana makhluk vertebrata ini benar-benar bertransisi.

Selama 70 juta tahun ular Najash hidup dengan kaki belakang. Hal Ini menunjukkan bahwa kaki belakang berguna bagi ular dan bukan hanya sekadar bagian tubuh untuk bertransisi.

Ular Najash ini memiliki bagian tubuh primitif yang mirip dengan kadal, yaitu terdapat tulang pipi. Bentuk ini tidak akan ditemukan pada ular modern saat ini.

Namun yang membedakannya dengan kadal adalah tengkoraknya yang sangat fleksibel sehingga memungkinkan ular untung menelan mangsa yang berukuran jauh lebih besar dari tubuhnya.

Menurut penelitian mereka, ular yang tadinya tergolong Palaeopython fischeri ini sebenarnya merupakan anggota dari genus pembatas yang telah punah (umumnya dikenal sebagai boas atau boids) dan mampu membuat citra infra merah dari sekelilingnya.

Penelitian dilakukan dengan cara memindai fosil dalam bentuk tiga dimensi untuk lebih memahami bagaimana jaringan tubuh dan juga struktur tubuh ular purba ini. Ternyata, hasilnya berhasil mengubah pemahan selama ini mengenai bagaimana ular berevolusi.

"Setelah 160 tahun salah, makalah ini mengoreksi fitur yang sangat penting ini tidak didasarkan pada dugaan, tetapi pada bukti empiris," kata Michael Caldwell, salah seorang peneliti juga profesor dari Univesity of Alberta.

Para peneliti berpendapat bahwa hanya ditemukan kaki belakang pada ular karena bagian kaki depannya telah hilang jauh lebih awal.

Setidaknya penemuan tengkorak Najash telah membuktikan bahwa ular masih memiliki hubungan dengan kadal besar.

Fosil ular bertungkai belakang ini mengundang sejumlah ketertarikan media karena mengikuti laporan sebelumnya mengenai fosil ular laut dengan tungkai belakang.

Fosil Najash sangatlah unik karena ini bukan seekor ular laut, melainkan ular darat yang hidup di gurun.

Ditambah dengan keadaan fosil ini yang ditemukan tidak dalam keadaan tertekan oleh beratnya sedimen tanah di atasnya, sehingga mereka terlindung dan mempertahankan bentuk tiga dimensi, tidak seperti fosil ular laut yang ditemukan sebelumnya.

Sayangnya, deskripsi awal Najash didasarkan pada tengkorak yang terpisah-pisah. Para ahli evolusi ular harus menebak-nebak seperti apa bentuk kepala hewan purba ini.

Tengkorak fosil Najash yang baru akan sangat memberikan informasi dalam mempelajari pola evolusi tengkorak ular.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1792 seconds (0.1#10.140)