5 Fakta Menarik Makhluk Campuran Manusia-Monyet Hasil Karya Ilmuwan Amerika Serikat

Kamis, 08 Juni 2023 - 11:19 WIB
loading...
5 Fakta Menarik Makhluk Campuran Manusia-Monyet Hasil Karya Ilmuwan Amerika Serikat
5 Fakta Menarik Makhluk Campuran Manusia-Monyet . FOTO/ CNET
A A A
JAKARTA - Dalam penelitian yang kontroversial, para ilmuwan Amerika Serikat (AS) telah menciptakan makhluk campuran manusia-monyet yang mampu bertahan hidup selama 20 hari sebelum akhirnya dimusnahkan.


Proyek yang melibatkan embrio chimera ini dipimpin oleh Juan Carlos Izpisua Belmonte, seorang pakar ekspresi gen dari Salk Institute di California.

Bersama timnya, mereka berhasil menanamkan sel induk manusia ke dalam beberapa embrio monyet yang kemudian tumbuh selama 20 hari.

1. Kontroversi dan Pertanyaan Etika

Keberhasilan penelitian ini memunculkan berbagai kontroversi dan pertanyaan tentang etika serta status hukum makhluk campuran ini jika mereka tetap hidup.

Sejumlah ilmuwan lain mengkritik proyek ini dan meragukan keberlanjutan penelitian semacam ini. Namun, Belmonte dan timnya berpendapat bahwa penelitian ini memiliki potensi manfaat dalam mengungkap rahasia biologi perkembangan dan evolusi, serta menjadi solusi untuk krisis organ manusia.

Mereka menganggap penting adanya model yang lebih baik untuk mempelajari dan memahami biologi serta penyakit manusia dengan lebih akurat.

2. Manfaat Potensial bagi Kesehatan Manusia

Dalam penelitian ini, sel induk manusia disuntikkan ke dalam beberapa embrio monyet. Sel induk ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan berbagai jenis jaringan, baik dalam embrio maupun di luar embrio.

Tim peneliti berhasil mendeteksi keberadaan sel manusia dalam 132 embrio chimera hanya dalam waktu 24 jam setelah implantasi. Bahkan sembilan hari kemudian, 103 embrio chimera masih terus berkembang.

Namun, setelah 19 hari, hanya ada tiga embrio chimera yang bertahan hidup, dan semuanya memiliki persentase sel manusia yang tinggi. Sayangnya, semua embrio ini harus dihancurkan dalam waktu 20 hari sejak penciptaannya.

3. Sejarah Penelitian Chimera

Pembuatan chimera sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1970-an, meskipun dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi.

Penelitian ini umumnya dilakukan pada hewan pengerat, tetapi belakangan ini melibatkan penggunaan DNA babi dan domba.

Pentingnya teknologi yang memungkinkan embrio monyet bertahan hidup di luar tubuh untuk jangka waktu yang lama juga telah dikembangkan oleh Weizhi Ji dan timnya di Universitas Sains dan Teknologi Kunming di Yunnan, China.

Para peneliti dapat menganalisis sampel untuk menentukan komunikasi antara monyet dan sel manusia yang layak untuk generasi chimera masa depan.

4. Kemungkinan Pengembangan Chimera Masa Depan

Penelitian ini membuka kemungkinan untuk menghasilkan chimera masa depan dengan spesies yang genetiknya lebih jauh dari manusia daripada monyet. Hal ini membuka jalan bagi penelitian yang unik, termasuk pengembangan organ yang dapat ditransplantasikan ke manusia tetapi tumbuh pada hewan.

Para peneliti sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan berbagai konsultasi etika sebelum menciptakan embrio chimera manusia-monyet ini dan mereka terus berkoordinasi dengan regulator untuk memastikan kepatuhan pada pertimbangan etika.

5. Keuntungan dan Tantangan dalam Penelitian Ini

Penelitian mengenai makhluk campuran manusia-monyet ini tentu memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Keberhasilan menciptakan chimera yang dapat bertahan hidup selama 20 hari memberikan wawasan baru dalam bidang biologi perkembangan dan evolusi.

Namun, tantangan etika dan pertanyaan hukum tetap menjadi perhatian utama. Para ilmuwan harus menjaga keseimbangan antara potensi manfaat ilmiah dengan pertimbangan etika yang cermat.

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat terus dikembangkan sistem model yang dapat memungkinkan studi penyakit manusia dengan lebih mendalam dan akurat. Selain itu, penelitian ini juga membuka jalan bagi terciptanya solusi dalam mengatasi krisis organ manusia.

Meskipun kontroversial, penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam memahami biologi manusia secara lebih luas, meskipun masih banyak tantangan dan pertanyaan etika yang harus dijawab dalam perjalanan penelitian ini.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1388 seconds (0.1#10.140)