Terungkap! Ternyata Kapal Selam Wisata Titanic Miliki Masalah Keamanan Serius

Rabu, 21 Juni 2023 - 21:46 WIB
loading...
Terungkap! Ternyata...
Mantan karyawan Oceangate. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Kapal selam wisata Titanic yang hilang di Atlantik Utara, ternyata tidak mampu turun di kedalaman ekstrem. Hal ini diduga menjadi penyebab kapal tersebut hilang kontak, pada Minggu.

Ironisnya, keluhan ini pernah disampaikan oleh mantan karyawan Oceangate, perusahaan induk yang memiliki kapal selam wisata Titanic. Namun, keluhan itu dibalas dengan pemecatan.

Dilansir dari The News Republic, mantan karyawan Oceangate itu adalah David Lochridge, seorang pilot submersible.


"Dia menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatan sub. Namun, Lochridge, direktur operasi kelautan pada saat itu mengaku bertanggung jawab atas keselamatan semua kru dan klien," katanya, dikutip Rabu (21/6/2023).

Kekhawatiran Lochridge ternyata menjadi kenyataan. Kapal selam wisata Titanic dinyatakan hilang setelah 1 jam 45 detik melakukan penyelaman. Kapal selam itu mengangkut sebanyak lima orang penumpang.

Yang parahnya lagi, setelah dipecat Lochridge digugat Oceangate karena mengungkapkan informasi rahasia tentang submersible Titan. Sebagai tanggapan, Lochridge mengajukan gugatan balik.

Dalam gugatan baliknya, Lochridge mengatakan, kapal selam wisata Titanic memiliki masalah keamanan serius.

"Kelemahan itu terlihat dalam sampel ujung karbon untuk Titan, di mana potensi bahaya bagi penumpang Titan ketika submersible mencapai kedalaman ekstrem," sambungnya.



Bukannya memperbaiki masalah keamanan itu, Oceangate malah mengabaikannya. Padahal, itu masalah serius.

"Kapal selam hanya dibangun untuk tekanan bersertifikat 1.300 meter. Tetapi Oceangate membawa penumpang ke kedalaman 4.000 meter. Sedangkan Titanic berada di dasar laut pada kedalaman 13.000 kaki," jelasnya.

Yang menjadi masalah lainya, kelima penumpang kapal selam Titanic itu tidak diberi tahu tentang keamanan ini.

"Mereka juga tidak akan diberitahu, bahwa bahan yang mudah terbakar berbahaya digunakan di dalam submersible," pungkasnya.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4505 seconds (0.1#10.140)