Bagaimana Menyelamatkan Kapal Selam Titan Jika Ditemukan? Begini Opsi yang Dilakukan
loading...
A
A
A
LONDON - Suara dentuman berkala pada interval 30 menit di dekat bangkai kapal Titanic diyakini berasal dari kapal selam Titan yang hilang masih dalam kondisi utuh dengan awaknya masih hidup. Suara dentuman dari bawah Samudra Atlantik itu terdeteksi pesawat pengintai Boeing P-8 Poseidon Kanada.
Frank Owen, mantan komandan Angkatan Laut Australia dan mantan direktur proyek penyelamatan dan pelarian kapal selam, kepada BBC News mengatakan dia yakin suara-suara itu berasal dari kapal selam Titan.
“Jika ada interval 30 menit, sangat tidak mungkin dilakukan selain manusia. Di dalam kapal selam ini ada pensiunan penyelam angkatan laut Prancis. Dia tahu protokol untuk mencoba menyiagakan pasukan pencari, pada jam setengah jam Anda menggedor keras selama tiga menit,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (22/6/2023).
Blair Thornton, seorang profesor Otonomi Kelautan di University of Southampton mengatakan, deteksi dentuman berkala telah membantu tim penyelamat mempersempit area pencarian menjadi 0,2 mil persegi (1 kilometer persegi) atau lebih.
“Jadi (detuman berkala) itu memberi tahu kita bahwa kemungkinan besar (objeknya) diam. Itu bisa berarti (objek berada) di dasar laut atau atau tersangkut sesuatu,” kata Thorton.
Deteksi kebisingan itu memberi tim pencarian dan penyelamatan (SAR) sedikit harapan untuk menemukan kapal selam yang hilang. Namun, pencarian di dasar samudra di antara puing-puing Titanic yang tak terhitung jumlahnya dan arus laut yang kuat, perlu dilakukan secara cermat.
Jika posisi kapal selam sudah diketahui dan ditemukan, kata Thornton, untuk menyelamatkan diperlukan kendaraan bawah air (ROV) yang dioperasikan dari jarak jauh untuk mengangkat ke permukaan. ROV (Remotely Operated Vehicle) adalah salah satu jenis robot bawah air yang dikendalikan menggunakan remote control.
“Saya pikir menemukannya secara akurat adalah tantangan terbesar. Jika Anda dapat menemukannya secara akurat dan mendapatkan kapal selam, ROV ini adalah platform yang sangat mumpuni,” kata Thornton kepada Live Science.
Penggunaan ROV telah berhasil memulihkan jet tempur AS yang ditemukan dari kedalaman 12.400 kaki (3.780 meter) di bawah Laut China Selatan tahun lalu. Sebuah ROV membungkus pesawat dengan jaring dan menempelkannya ke pengait yang terhubung ke kapal di permukaan dan menariknya.
Apakah Titan, jika ditemukan, perlu diderek juga masih menjadi spekulasi. Semua tergantung pada apakah pemberat kapal yang dibanjiri air untuk menyelam dan udara untuk naik, tetap utuh.
“Jika tersangkut oleh sesuatu yang tidak terlalu berat, mungkin perlu kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh dengan manipulator (lengan robot) untuk menghilangkan penghalang. Kemudian kapal selam mungkin dapat mengapung ke permukaan jika bobotnya dapat dibuang,” kata Nicolai Roterman, ahli ekologi laut dalam dan ahli biologi kelautan di University of Portsmouth.
Frank Owen, mantan komandan Angkatan Laut Australia dan mantan direktur proyek penyelamatan dan pelarian kapal selam, kepada BBC News mengatakan dia yakin suara-suara itu berasal dari kapal selam Titan.
“Jika ada interval 30 menit, sangat tidak mungkin dilakukan selain manusia. Di dalam kapal selam ini ada pensiunan penyelam angkatan laut Prancis. Dia tahu protokol untuk mencoba menyiagakan pasukan pencari, pada jam setengah jam Anda menggedor keras selama tiga menit,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (22/6/2023).
Blair Thornton, seorang profesor Otonomi Kelautan di University of Southampton mengatakan, deteksi dentuman berkala telah membantu tim penyelamat mempersempit area pencarian menjadi 0,2 mil persegi (1 kilometer persegi) atau lebih.
“Jadi (detuman berkala) itu memberi tahu kita bahwa kemungkinan besar (objeknya) diam. Itu bisa berarti (objek berada) di dasar laut atau atau tersangkut sesuatu,” kata Thorton.
Deteksi kebisingan itu memberi tim pencarian dan penyelamatan (SAR) sedikit harapan untuk menemukan kapal selam yang hilang. Namun, pencarian di dasar samudra di antara puing-puing Titanic yang tak terhitung jumlahnya dan arus laut yang kuat, perlu dilakukan secara cermat.
Jika posisi kapal selam sudah diketahui dan ditemukan, kata Thornton, untuk menyelamatkan diperlukan kendaraan bawah air (ROV) yang dioperasikan dari jarak jauh untuk mengangkat ke permukaan. ROV (Remotely Operated Vehicle) adalah salah satu jenis robot bawah air yang dikendalikan menggunakan remote control.
Baca Juga
“Saya pikir menemukannya secara akurat adalah tantangan terbesar. Jika Anda dapat menemukannya secara akurat dan mendapatkan kapal selam, ROV ini adalah platform yang sangat mumpuni,” kata Thornton kepada Live Science.
Penggunaan ROV telah berhasil memulihkan jet tempur AS yang ditemukan dari kedalaman 12.400 kaki (3.780 meter) di bawah Laut China Selatan tahun lalu. Sebuah ROV membungkus pesawat dengan jaring dan menempelkannya ke pengait yang terhubung ke kapal di permukaan dan menariknya.
Apakah Titan, jika ditemukan, perlu diderek juga masih menjadi spekulasi. Semua tergantung pada apakah pemberat kapal yang dibanjiri air untuk menyelam dan udara untuk naik, tetap utuh.
“Jika tersangkut oleh sesuatu yang tidak terlalu berat, mungkin perlu kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh dengan manipulator (lengan robot) untuk menghilangkan penghalang. Kemudian kapal selam mungkin dapat mengapung ke permukaan jika bobotnya dapat dibuang,” kata Nicolai Roterman, ahli ekologi laut dalam dan ahli biologi kelautan di University of Portsmouth.
(wib)