Waduh, Darah dan Urin Pengguna Ganja Bisa Mengandung Logam Berbahaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pengguna ganja eksklusif perlu waspada karena ternyata berdasarkan studi terbaru terdapat kadar logam berbahaya di darah dan urin penggunanya. Kok bisa?
Para pengguna narkotika jenis ganja perlu waspada. Terutama pengguna ganja eksklusif yang rutin mengonsumsi narkotika tersebut.
Sebab, disebutkan New Atlas, Senin (4/9) para peneliti dari Columbia University Mailman School of Public Health telah menemukan adanya kandungan kadar logam yang berbahaya di darah dan urin pengguna ganja.
Temuan ini justru menunjukkan fakta bahwa ganja mungkin merupakan sumber paparan logam yang kerap diabaikan.
Dari studi itu juga masyarakat terutama pengguna ganja perlu mempertimbangkan konsekuensi yang terjadi seiring meningkatnya penggunaan narkotika itu.
Hal itu perlu diwaspadai karena tanaman ganja ternyata menyerap logam yang ditemukan di air, tanah, pupuk, dan pestisida.
“Tanaman ganja dikenal penyerap logam yang tinggi, kami berhipotesis bahwa individu yang menggunakan ganja akan memiliki tingkat biomarker yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya,” kata Katelyn McGraw, penulis utama studi tersebut.
Hasil temuan itu dilakukan dengan meneliti sebanyak 7.254 masyarakat di Amerika Serikat. Ribuan partisipan itu didapat melalui data yang dkumpulkan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) selama periode 205-2018.
Dari situ peneliti kemudian melakukan klasifikasi partisipan sebagai non-mariyuana/non-tembakau, ganja eksklusif, tembakau eksklusif, dan pengguna ganda ganja dan tembakau.
Seluruh sampel kemudian diteliti urin dan darahnya. Dimana detailnya pengukurannya adalah pencarian kadar logam di dalam darahdan kadar logam di dalam urin.
Para pengguna narkotika jenis ganja perlu waspada. Terutama pengguna ganja eksklusif yang rutin mengonsumsi narkotika tersebut.
Sebab, disebutkan New Atlas, Senin (4/9) para peneliti dari Columbia University Mailman School of Public Health telah menemukan adanya kandungan kadar logam yang berbahaya di darah dan urin pengguna ganja.
Temuan ini justru menunjukkan fakta bahwa ganja mungkin merupakan sumber paparan logam yang kerap diabaikan.
Dari studi itu juga masyarakat terutama pengguna ganja perlu mempertimbangkan konsekuensi yang terjadi seiring meningkatnya penggunaan narkotika itu.
Hal itu perlu diwaspadai karena tanaman ganja ternyata menyerap logam yang ditemukan di air, tanah, pupuk, dan pestisida.
“Tanaman ganja dikenal penyerap logam yang tinggi, kami berhipotesis bahwa individu yang menggunakan ganja akan memiliki tingkat biomarker yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya,” kata Katelyn McGraw, penulis utama studi tersebut.
Hasil temuan itu dilakukan dengan meneliti sebanyak 7.254 masyarakat di Amerika Serikat. Ribuan partisipan itu didapat melalui data yang dkumpulkan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) selama periode 205-2018.
Dari situ peneliti kemudian melakukan klasifikasi partisipan sebagai non-mariyuana/non-tembakau, ganja eksklusif, tembakau eksklusif, dan pengguna ganda ganja dan tembakau.
Seluruh sampel kemudian diteliti urin dan darahnya. Dimana detailnya pengukurannya adalah pencarian kadar logam di dalam darahdan kadar logam di dalam urin.