14 Kota Hilang yang Berhasil Ditemukan, Ada Troy di Turki

Jum'at, 08 September 2023 - 09:28 WIB
loading...
14 Kota Hilang yang Berhasil Ditemukan, Ada Troy di Turki
Machu Picchu menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1983. (Foto: Reuters)
A A A
JAKARTA - Peradaban dunia diwarnai pasang surut masa keemasan dan kejatuhan. Kota-kota besar yang menjadi sentral kekuasaan pun timbul dan tenggelam dikubur waktu dan kuasa alam yang digdaya.

Beberapa di antaranya tetap hidup dalam kisah-kisah legenda dan lainnya betul-betul sirna. Hingga akhirnya, di era modern sisa-sisa kota-kota yang hilang ini berhasil ditemukan dari pelacakan kembali berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan, namun masih banyak yang tetap menjadi misteri hingga saat ini.

Dari Sigiriya, situs puncak bukit yang menakjubkan di Sri Lanka, hingga Pompeii yang menakjubkan di Italia, berikut kota-kota hilang yang berhasil ditemukan dikutip dari Love Exploring, Jumat (8/5/2023).

1. Sigiriya, Sri Lanka

14 Kota Hilang yang Berhasil Ditemukan, Ada Troy di Turki


Pada 1831, Mayor Jonathan Forbes dari Angkatan Darat Inggris menjelajahi hutan lebat di Sri Lanka. Dia dan pasukannya sempat mengalami kesulitan menerobos hutan dengan menunggang kuda. Namun ketika berhasil ke luar hutan, dia menemukan pemandangan menakjubkan, puncak Sigiriya yang tertutup semak yang dihiasi lukisan dinding berwarna cerah. Forbes telah menemukan kembali kota mitos yang telah ditinggalkan sejak abad ke-14.

Sigiriya berarti singa. Kota ini di depannya terdapat pintu masuk dihiasi patung singa yang besar, tapi sayang kepalanya hilang. Sigiriya dibangun di atas bukit batu setinggi 200 meter di tengah hutan. Awalnya difungsikan sebagai biara Buddha pada abad ke-3 SM. Namun, 800 tahun kemudian, Raja Kasyapa membangun istana mewah di sana. Istana ini dikelilingi taman, kolam, dan dinding cermin yang dipoles sedemikian rupa.

Disebut sebagai Keajaiban Dunia Kedelapan, UNESCO menetapkan Sigirya sebagai Situs Warisan Dunia pada 1982.



2. Sanchi, India

Pada 1818 Mayor Henry Taylor dan anak buahnya sedang berburu, dua hari perjalanan ke timur laut Bhopal di India tengah. Mereka menemukan struktur batu berbentuk kubah besar dengan beberapa gerbang. Masing-masing memiliki tinggi 12 meter dan lebar 2,7 meter dan dihiasi ukiran gajah, kuda, singa, dan perempuan muda.

Taylor telah menemukan kompleks Buddha abad ke-3 SM yang dibangun kaisar Ashoka. Pada saat itu, agama Buddha relatif tidak dikenal, namun Ashoka tertarik pada pesan perdamaiannya. Ia membangun Stupa Besar yang dijaga oleh empat pintu gerbang yang diukir dengan relief agama Buddha. Namun, pada abad ke-13 M, kota tersebut ditinggalkan. Pada 1989, Sanchi dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

3. Pompeii, Italia

Pada 1748, raja Napoli membangun istana musim panas 24 Km selatan pantai barat Italia. Saat para pekerja menggali fondasi, mereka menemukan reruntuhan gedung-gedung dan bekas jalanan kota. Belakangan diketahui puing-puing ini adalah bekas kota Pompeii Romawi yang hilang setelah dihancurkan oleh letusan Gunung Vesuvius di musim panas tahun 79 M.

Para peneliti menemukan bekas amfiteater besar, forum dan vila-vila indah serta rumah-rumah, jalan-jalan, toko-toko dan rumah-rumah pelacuran. Disebutkan, pada saat terjadi letusan, ribuan orang terjebak dan meninggal karena keracunan gas.

Kini Pompeii menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi di dunia. Sungguh menakjubkan melihat dunia ini terjebak dalam waktu dengan warna-warna lukisan dinding yang segar seolah baru saja selesai dibuat. Kota Pompeii ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1997.



4. Caral, Peru

Sejarawan Amerika Profesor Paul Kosok terpesona oleh permukiman kuno dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan penelitian di Peru. Pada 1948, dia menemukan sisa-sisa kota kuno di teras gurun kering 200 Km utara Lima.

Arkeolog Peru, Ruth Shady, dengan radiokarbon memperkirakan situs tersebut berasal dari 5.000 tahun lalu. Dulunya merupakan rumah bagi 3.000 penduduk pra-Inca dan sudah berkembang pesat ketika piramida Mesir baru saja dibangun. Seluas 370 hektare, terdapat kuil, alun-alun, amfiteater, dan rumah-rumah penduduk. Caral juga damai tanpa bekas benteng atau senjata. Ditinggalkan pada 2.000 SM, tempat ini dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.

5. Tanis, Mesir

Kota ini digambarkan dalam adegan film Indiana Jones Raiders of the Lost Ark. Namun kisah nyata di balik kota ini sama menakjubkannya dengan yang ada di film. Pada 1939, tim Pierre Montet melakukan penggalian sekitar 160 Km timur laut Kairo, mencari kota bernama Zoan yang dalam Alkitab adalah tempat ditemukannya bayi Musa. Montet menemukan ruang pemakaman, kuil besar, dan kompleks perkotaan.

Tanis adalah kota megah dan pernah menjadi ibu kota Mesir kuno. Bangunan paling awal berasal dari sekitar 1000 SM dengan kuil Amun yang dikelilingi tembok, ditambah rumah dan jalan dengan pola kotak. Kota ini merosot ketika pelabuhan-pelabuhannya tertimbun lumpur dan seluruh kota tenggelam ke dalam pasir.

6. Qalatga Darband, Irak

Berkat rekaman mata-mata yang tidak diklasifikasikan dan fotografi drone, kota yang hilang perlahan-lahan digali di Kurdistan Irak. Dibangun sekitar tahun 331 SM, Qalatga Darband diperkirakan didirikan oleh Alexander Agung. Kota berbenteng ini diyakini terletak di jalur yang pernah dilalui antara Iran dan Irak.

Situs ini awalnya terdeteksi ketika para ahli menonton rekaman mata-mata yang tidak diklasifikasikan yang dipublikasikan pada 1996. Namun ketidakstabilan politik di wilayah tersebut membuat tidak ada yang bisa dilakukan pada awalnya. Baru-baru ini, tim arkeolog Irak dan Inggris, dipimpin oleh spesialis dari British Museum, melakukan penggalian. Mereka menemukan genteng terakota serta patung Yunani dan Romawi, termasuk yang menggambarkan Aphrodite.



7. Mohenjo Daro

Pada 1922, R D Banerji, seorang arkeolog India, meneliti monumen Buddha di provinsi Sindh yang sekarang disebut Pakistan. Dia menduga situs tersebut berasal dari sekitar 500 SM. Namun dari bukti-bukti yang ada dia kemudian menyimpulkan bahwa situs tersebut jauh lebih tua.

Kemudian John Marshall melakukan penggalian lebih lanjut pada 1920-an dan 1930-an dan menyimpulkan kota tersebut sebenarnya berasal dari sekitar tahun 2500 SM.

Mohenjo Daro adalah salah satu pemukiman terbesar di Lembah Indus kuno dan dihuni oleh 50.000an orang. Bangunan yang ditemukan termasuk pemandian skala besar, sistem pembuangan limbah dengan 700 sumur air tawar dan sistem jaringan perumahan.

Sejauh ini belum ditemukan kuil, makam kerajaan, atau gedung pemerintahan. Namun, orang-orang tak dikenal itu makmur, karena artefak yang terbuat dari gading dan emas telah ditemukan. Penduduk saat itu diduga mayoritas kaum pedagang.

Kota ini mengalami kemunduran sekitar tahun 1900 SM dan ditinggalkan. Meskipun menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1980, sayangnya bangunan-bangunan yang terbuat dari batu bata lumpur mengalami kerusakan akibat air asin di dekat Sungai Indus.

8. Xanadu, Tiongkok

Ketika diplomat Inggris Stephen Bushell melakukan perjalanan ke Mongolia pada 1872 untuk mencari Xanadu, dia bukanlah satu-satunya orang yang imajinasinya tertuju pada kota abad ke-13 yang hilang tersebut. 75 tahun sebelumnya penulis Inggris Coleridge menulis puisi berdasarkan deskripsi sejarah kota metropolitan yang terkenal. Namun Bushell yang menemukan kembali kota tersebut, sekitar 350 km sebelah utara Beijing.

Dindingnya menampilkan reruntuhan istana yang dipenuhi balok marmer dan batu singa dan naga. Gerbang kota masih utuh di bawah lengkungan setinggi 6 meter.

Bushell adalah orang Eropa pertama yang melihat tempat itu sejak penjelajah Marco Polo berkunjung pada tahun 1275. Petualang Venesia menulis bahwa situs tersebut dipilih oleh kaisar sebagai kediaman musim panas. Dilengkapi aula dan ruangan dari marmer dan emas. Dia menyebut hewan-hewan liar berkeliaran di lahan dan padang rumput. Bahkan ada istana bambu yang bisa dibongkar dan dipasang di tempat lain.

Pada tahun 1430, Xanadu telah ditinggalkan. Banyak dari apa yang dilihat Bushell kini telah hilang, namun otoritas setempat telah melestarikan yang tersisa dan menggali lebih dari 1.000 bangunan.
Situs seluas 25.000 hektare ini dibuka untuk pengunjung pada 2011. Sekitar 60.000 benda telah ditemukan termasuk keramik, patung batu giok, dan koin dan dipajang di museum di selatan situs. Pada 2012, Xanadu diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

9. Troy, Turki

Ketika petualang Jerman Heinrich Schliemann memulai penggalian arkeologi di pantai Aegean Turki pada 1868, dia yakin telah menemukan Troy, kota yang dipopulerkan oleh puisi epik Homer, The Illiad. Meskipun Schliemann memang telah menemukan kota kuno yang megah, sebenarnya tidak ada bukti kuat bahwa reruntuhan tersebut benar-benar merupakan kota Troy yang ditampilkan dalam cerita kuno, atau memang pernah terjadi perang Troya. Saat ini kota tersebut dikenal dengan nama Hisarlik.

Legenda mengatakan Troy yang juga dikenal sebagai Illiumm, dikepung selama 10 tahun oleh Yunani setelah Paris dari Troy menculik Helen Ratu Sparta. Hal ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 1200 SM. Namun situs yang ditemukan Schliemann telah ditempati sekitar tahun 4000 SM, dengan ditemukannya bangunan dan tembok pemukiman. Troy dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1998.

10. Machu Picchu, Peru

Pada Juli 1911, sejarawan Amerika Hiram Bingham melakukan tur ke permukiman kuno Inca di Peru. Dia berada di dekat kota Cusco ketika seorang petani bercerita tentang reruntuhan di puncak gunung yang oleh penduduk disebut Machu Picchu atau 'Puncak Tua'.

Bingham dan timnya lantas mengeceknya dan menemukan pintu masuk batu ke kota terlupakan yang dibangun di atas sejumlah teras buatan.

Kota ini diyakini dibangun sekitar tahun 1450 M sebagai tempat peristirahatan musim panas bagi para penguasa Inca dan untungnya tetap tersembunyi dari penjajah Spanyol. 200 bangunan tersebut memiliki populasi sekitar 750 orang, kemungkinan besar adalah pengikut kerajaan.

Dibangun tanpa menggunakan mortar, bangunan batu kering yang dipoles tersebut antara lain Inti Watana, sejenis jam matahari, Kuil Matahari setengah lingkaran, dan Kuil Tiga Jendela. Situs ini ditinggalkan pada tahun 1550, mungkin karena penyakit yang dibawa oleh penjajah Spanyol. Kota ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1983.

11. Skara Brae, Orkney, Skotlandia

Pada musim dingin 1850, badai besar melanda Skotlandia yang menyebabkan sekitar 200 korban jiwa. Keesokan harinya, di Kepulauan Orkney, penduduk desa menemukan badai telah meruntuhkan sebagian tebing dan mengungkap pemukiman tersembunyi dengan rumah-rumah batu tanpa atap.

Pengujian menunjukkan situs tersebut berasal dari tahun 3200 hingga 2200 SM dan telah dihuni selama 600 tahun. Terdiri dari 10 rumah batu bundar dengan perapian di tengah dan tempat tidur di dekat dinding. Atapnya terbuat dari tulang ikan paus dan gambut serta memiliki lorong-lorong beratap. Desain standar menunjukkan bahwa tidak ada hierarki, melainkan komunitas orang-orang yang hidup damai sebagai petani, penggembala, dan pedagang. Skara Brae menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1999.

12. Ciudad Perdida, Kolombia

Selama lebih dari 300 tahun, Ciudad Perdida di Kolombia tetap tersembunyi dari dunia luar, hanya diketahui oleh mereka yang tinggal jauh di pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta.

Kemudian, pada 1972, sekelompok pemburu menemukan reruntuhan kota besar terkubur di bawah dedaunan lebat.
Dibangun sekitar tahun 800 M, Ciudad Perdida atau Teyuna adalah rumah bagi beberapa ribu orang Tairona. Namun kawasan ini ditinggalkan setelah penjajah Spanyol tiba pada akhir abad ke-16 dan secara bertahap tertutup hutan.

13. Vijayanagara, India

Pada tahun 1799 perwira Skotlandia Colin Mackenzie menemukan reruntuhan kuno di dataran tinggi Deccan, India selatan. Dia pernah mendengar rumor tentang kota Vijanyangara yang hilang tetapi tidak yakin dengan apa yang ditemukan. Ia tak sadar sedang melihat sisa-sisa kerajaan besar yang berasal dari abad ke-14 Masehi.

Kekaisaran Vijanyangara terkenal karena efisiensinya, hubungan internasional, dan arsitektur yang megah. Kuil-kuil dan ukiran indah yang mereka bangun sungguh menakjubkan. Yaitu kereta batu besar, kuda batu setinggi 2,4 meter, dan deretan 11 kandang gajah berkubah.

Pada tahun 1565, perang menghancurkan kota dan kota ditinggalkan. Saat ini monumen yang telah dipugar secara menakjubkan tersebut merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, yang terletak di Vijayanagara di negara bagian Karnataka tengah.

14. Aten, Mesir

Pada September 2020, arkeolog Dr Zahi Hawass dan timnya mencari kuil di dekat kota Luxor, di tepi barat Sungai Nil . Pada 8 April 2021, mereka mengumumkan penemuan kota berusia 3.000 tahun yang telah terkubur pasir selama ribuan tahun. Aten, juga dikenal sebagai 'Kota Emas yang Hilang', dianggap sebagai kota kuno terbesar yang pernah ditemukan di Mesir. Signifikansi penemuan tersebut disamakan dengan penemuan makam Tutankhamen.

Kota ini dibangun pada masa pemerintahan Amenhotep III, antara tahun 1391 dan 1353 SM, yang merupakan salah satu periode paling makmur dalam sejarah Mesir.

Menurut para arkeolog, bekas kota ini sangat terpelihara dengan baik, dengan ruangan dipenuhi benda-benda termasuk pot tanah liat, peralatan untuk memintal dan menenun, cincin dan scarab. Berkat batu bata lumpur yang memuat segel cartouche Raja Amenhotep III, para arkeolog dapat menentukan tanggal pemukiman tersebut dihuni.

Terdapat juga bukti adanya bengkel, yang berisi batu bata lumpur untuk membangun kuil dan makam, serta cetakan yang digunakan untuk membuat bangunan.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)