Transfer Teknologi dari Israel, Pesawat Tempur China J-10 Jadi Setangguh F-16
loading...
A
A
A
BEIJING - Meskipun pesawat tempur J-10 berstatus sebagai unggulan program jet tempur asli China , berbagai laporan menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan teknologi Israel. Laporan mengungkapkan Israel diam-diam berbagi informasi rahasia dengan Chinese Aeronautical Construction (CAC).
Israel Aerospace Industries (IAI) dilaporkan berbagi informasi tentang LAVI, sebuah pesawat tempur Israel tahun 1980-an yang didanai Amerika. Pengembangan pesawat ini dihentikan pada tahap awal ketika AS berhenti mendanainya.
“(Pesawat tempur) LAVI menyertakan banyak teknologi berbasis di AS. Beberapa fitur serupa yang dimiliki pesawat tempur Lockheed Martin F-16, menunjukkan kekuatan teknologi AS,” tulis Bulgarian Military, Selasa (12/9/2023).
Kemungkinan besar pesawat tempur J-10 menggunakan teknologi AS, meliputi avionik canggih, material komposit, dan kontrol penerbangan khusus, termasuk pengaruh dalam desainnya. Pengaruh Israel pada desain J-10 terlihat jelas, terutama pada konfigurasi canard-delta yang unik.
Perbedaan dengan LAVI, hanya pada penambahan ukuran, modifikasi bentuk sayap, dan peningkatan jarak antara canard dan sayap. Karena keterbatasan teknologi, Tiongkok tidak dapat menggunakan mesin kompak Pratt & Whitney PW1120 dari LAVI.
Hal ini akibat ketidakmampuan untuk memproduksi komponen komposit ringan dalam skala besar. Akibatnya, desain pesawat tempur J-10 diubah dan diperluas untuk mengakomodasi mesin turbofan AL-31F buatan Uni Soviet, sehingga menghasilkan jet berbobot 11,75 ton.
Kemudian pesawat tempur J-10A dan J-10AH diperluas dengan J-10AS atau J-10ASH dengan dua tempat duduk. Dengan konfigurasi dua kursi, pesawat tempur J-10 mencapai kemajuan penting dalam penerbangan dan mampu menampung lebih banyak perangkat elektronik penting lain.
Pada bulan Maret 2009, terungkap rincian pesawat tempur J-10B, versi berikutnya dari J-10. Fitur utamanya adalah mesin Saturn-Lyuika AL-3FN Seri 3 yang menghasilkan daya dorong lebih besar dibandingkan mesin sebelumnya.
Israel Aerospace Industries (IAI) dilaporkan berbagi informasi tentang LAVI, sebuah pesawat tempur Israel tahun 1980-an yang didanai Amerika. Pengembangan pesawat ini dihentikan pada tahap awal ketika AS berhenti mendanainya.
“(Pesawat tempur) LAVI menyertakan banyak teknologi berbasis di AS. Beberapa fitur serupa yang dimiliki pesawat tempur Lockheed Martin F-16, menunjukkan kekuatan teknologi AS,” tulis Bulgarian Military, Selasa (12/9/2023).
Kemungkinan besar pesawat tempur J-10 menggunakan teknologi AS, meliputi avionik canggih, material komposit, dan kontrol penerbangan khusus, termasuk pengaruh dalam desainnya. Pengaruh Israel pada desain J-10 terlihat jelas, terutama pada konfigurasi canard-delta yang unik.
Perbedaan dengan LAVI, hanya pada penambahan ukuran, modifikasi bentuk sayap, dan peningkatan jarak antara canard dan sayap. Karena keterbatasan teknologi, Tiongkok tidak dapat menggunakan mesin kompak Pratt & Whitney PW1120 dari LAVI.
Hal ini akibat ketidakmampuan untuk memproduksi komponen komposit ringan dalam skala besar. Akibatnya, desain pesawat tempur J-10 diubah dan diperluas untuk mengakomodasi mesin turbofan AL-31F buatan Uni Soviet, sehingga menghasilkan jet berbobot 11,75 ton.
Kemudian pesawat tempur J-10A dan J-10AH diperluas dengan J-10AS atau J-10ASH dengan dua tempat duduk. Dengan konfigurasi dua kursi, pesawat tempur J-10 mencapai kemajuan penting dalam penerbangan dan mampu menampung lebih banyak perangkat elektronik penting lain.
Pada bulan Maret 2009, terungkap rincian pesawat tempur J-10B, versi berikutnya dari J-10. Fitur utamanya adalah mesin Saturn-Lyuika AL-3FN Seri 3 yang menghasilkan daya dorong lebih besar dibandingkan mesin sebelumnya.