5 Fakta Horseshoe Crab, Kepiting Purba dengan Darah Biru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Horseshoe Crab atau kepiting tapal kuda adalah kepiting purba yang masih ada sampai saat ini. Kepiting yang memiliki nama latin Tachypleus gigas ini termasuk dalam filum arthropoda yang memiliki kekerabatan dengan kalajengking dan laba-laba.
Kepiting tapal kuda memiliki kerangka luar yang keras dengan 10 kaki yang digunakan untuk berjalan di dasar laut. Selain itu, ukuran tubuh kepiting jantan lebih kecil dibanding betina. Jantan memiliki ukuran 36-38 centimeter dan betina berukuran 46-48 centimeter dari kepala hingga ekor.
1. Kepiting Purba
Kepiting tapal kuda adalah kepiting purba yang sudah ada lebih dari 400 juta tahun. Usianya membuatnya lebih tua dari dinosaurus. Kepiting tapal kuda terkadang disebut sebagai fosil hidup yang sudah dikenali sejak Periode Ordovisium.
2. Berdarah Biru
Kepiting tapal kuda memiliki darah berwarna biru karena tidak mengandung hemoglobin atau sel darah merah, melainkan mengandung hemosianin.
Hemosianin adalah protein pembawa oksigen dalam darah yang mengandung tembaga, sehingga ketika terkena udara, hemosianin akan memancarkan warna biru kehijauan.
3. Terdiri dari 3 Bagian Tubuh
Tubuhnya terdiri dari tiga bagian, yaitu prosoma atau kepala, opisthosoma atau perut, dan telson atau ekor. Pada bagian prosoma atau kepala, memiliki bentuk seperti kaki kuda yang berbentuk bulat dan U. Prosoma berisi banyak organ seperti otak, jantung, mulut, sistem saraf, dan kelenjar.
Selanjutnya pada bagian opisthosoma atau perut memiliki bentuk seperti segitiga dengan duri di setiap sisinya dan terdapat tonjolan di bagian tengahnya.
Bagian bawah perutnya terdapat otot yang digunakan untuk bergerak dan memiliki insang untuk bernapas. Pada bagian telson atau ekor memiliki bentuk yang panjang dan runcing, yang digunakan untuk membalikkan badannya ketika didorong ke belakang.
4. Memiliki Sembilan Mata
Kepiting tapal kuda memiliki sembilan mata yang tersebar di seluruh tubuhnya dan terdapat reseptor cahaya di bagian ekornya. Dua mata terbesarnya berbentuk majemuk dan berguna untuk mencari pasangan. Lalu mata lainnya dan reseptor cahaya, berguna untuk menentukan pergerakan dan perubahancahayabulan.
MG/Vina Karlameta Suhandi
Kepiting tapal kuda memiliki kerangka luar yang keras dengan 10 kaki yang digunakan untuk berjalan di dasar laut. Selain itu, ukuran tubuh kepiting jantan lebih kecil dibanding betina. Jantan memiliki ukuran 36-38 centimeter dan betina berukuran 46-48 centimeter dari kepala hingga ekor.
Berikut fakta lainnya dari kepiting tapal kuda:
1. Kepiting Purba
Kepiting tapal kuda adalah kepiting purba yang sudah ada lebih dari 400 juta tahun. Usianya membuatnya lebih tua dari dinosaurus. Kepiting tapal kuda terkadang disebut sebagai fosil hidup yang sudah dikenali sejak Periode Ordovisium.2. Berdarah Biru
Kepiting tapal kuda memiliki darah berwarna biru karena tidak mengandung hemoglobin atau sel darah merah, melainkan mengandung hemosianin. Hemosianin adalah protein pembawa oksigen dalam darah yang mengandung tembaga, sehingga ketika terkena udara, hemosianin akan memancarkan warna biru kehijauan.
3. Terdiri dari 3 Bagian Tubuh
Tubuhnya terdiri dari tiga bagian, yaitu prosoma atau kepala, opisthosoma atau perut, dan telson atau ekor. Pada bagian prosoma atau kepala, memiliki bentuk seperti kaki kuda yang berbentuk bulat dan U. Prosoma berisi banyak organ seperti otak, jantung, mulut, sistem saraf, dan kelenjar.Selanjutnya pada bagian opisthosoma atau perut memiliki bentuk seperti segitiga dengan duri di setiap sisinya dan terdapat tonjolan di bagian tengahnya.
Bagian bawah perutnya terdapat otot yang digunakan untuk bergerak dan memiliki insang untuk bernapas. Pada bagian telson atau ekor memiliki bentuk yang panjang dan runcing, yang digunakan untuk membalikkan badannya ketika didorong ke belakang.
4. Memiliki Sembilan Mata
Kepiting tapal kuda memiliki sembilan mata yang tersebar di seluruh tubuhnya dan terdapat reseptor cahaya di bagian ekornya. Dua mata terbesarnya berbentuk majemuk dan berguna untuk mencari pasangan. Lalu mata lainnya dan reseptor cahaya, berguna untuk menentukan pergerakan dan perubahancahayabulan.MG/Vina Karlameta Suhandi
(dan)