Studi Buktikan Letusan Gunung Berapi Picu Pendinginan Global Jangka Pendek

Selasa, 07 November 2023 - 23:46 WIB
loading...
Studi Buktikan Letusan Gunung Berapi Picu Pendinginan Global Jangka Pendek
Letusan gunung berapi di lintang tinggi terbukti memicu pendinginan iklim yang dramatis namun berumur pendek. Foto/The Watcher News
A A A
WASHINGTON - Letusan gunung berapi di lintang tinggi terbukti memicu pendinginan iklim yang dramatis namun berumur pendek. Data ini diperoleh dari penelitian internasional baru dari serangkaian letusan gunung berapi di masa lalu, dipimpin oleh Universitas St Andrews.

Studi baru menemukan bahwa letusan gunung berapi besar-besaran menyebabkan pendinginan global dalam sejarah. Kemudian makalah penelitian berjudul "Sensitivitas tinggi suhu musim panas terhadap pemuatan belerang stratosfer dari gunung berapi di Belahan Bumi Utara" diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pada 6 November 2023.

Menurut peneliti School of Earth and Environmental Sciences di St Andrews bersama rekan-rekan internasional dari Swiss dan Amerika Serikat, dekade dingin yang luar biasa, seperti tahun 540-an, 1450-an, dan 1600-an, dikaitkan dengan letusan gunung berapi besar. Ini terjadi akibat partikel sulfat vulkanik memantulkan sinar matahari yang masuk.



Namun, sumber letusan gunung berapi dan jumlah sulfat yang disuntikkan ke atmosfer bagian atas tidak diketahui. Untuk itu, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Dr. Andrea Burke dari Universitas St Andrews mempelajari isotop belerang di inti es dari Greenland dan Antartika.

Isotop memberikan sidik jari atau jejak dari fraksi sulfat yang mencapai stratosfer. Hasilnya, yang dikorelasikan dengan data iklim lingkaran pohon, mengungkapkan bahwa periode pendinginan terbesar dalam sejarah disebabkan oleh letusan gunung berapi di lintang tinggi.

Hasilnya juga menunjukkan bahwa jumlah sulfat yang disuntikkan ke stratosfer akibat peristiwa letusan ini mungkin sekitar setengah dari perkiraan sebelumnya. Fakta ini menunjukkan bahwa suhu musim panas mungkin sangat sensitif terhadap letusan gunung berapi di dataran tinggi.

“Data kami menunjukkan bahwa ketika iklim bumi berubah, bagian lain dari sistem iklim dapat ikut berperan memperkuat perubahan awal ini,” kata Dr. Burke dikutip dari laman phys, Selasa (7/11/2023).



Dia menambahkan, untuk wilayah lintang tinggi sangat merasakan perubahan iklim yang semakin besar. Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat betapa cepatnya wilayah ini berubah saat ini.

Menurut penulis, sensitivitas suhu terhadap letusan di dataran tinggi menyoroti peran umpan balik iklim. Di antaranya terhadap luasan es laut dan kandungan panas lautan, dalam memperkuat perubahan iklim global.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2616 seconds (0.1#10.140)