Mengenal EMB-314 Super Tucano, Pesawat Tempur Jadul Buatan Brazil yang Mematikan
loading...
A
A
A
PASURUAN - Pesawat EMB-314 Super Tucano jadi sorotan masyarakat Indonesia setelah dua pesawat tersebut jatuh di Pasuruan, Jawa Timur. Seperti apa cerita pesawat tempur kebanggaan Brasil tersebut?
Negara-negara adikuasa banyak memiliki pesawat-pesawat tempur legendaris. Amerika Serikat misalnya punya F-18 Hornet. Begitu juga dengan Rusia yang bangga dengan Sukhoi Su-57.
Prancis dan Inggris tak mau kalah. Prancis punya Rafale, sedangkan Inggris mengunggulkan Eurofighter Typhoon. Di antara nama-nama besar itu justru terselip sebuah nama pesawat yang justru bikin banyak orang mengernyitkan dahi begitu tahu negara yang memproduksinya. Nama pesawat tempur itu adalah EMB-314 Super Tucano.
Pesawat tempur itu dibuat oleh sebuah perusahaan kedirgantaraan asal Brasil, Embraer? Loh memangnya Brasil bisa bikin pesawat terbang? Jangan salah sangka dulu. Embraer adalah perusahaan milik negara yang memiliki nama harum di bisnis pesawat terbang.
Mereka terkenal karena membuat pesawat jet pribadi untuk selebritas dan orang-orang superkaya di dunia. Mulai dari Jackie Chan hingga pesepakbola Neymar.
Namun Embraer justru tidak hanya fokus membuat pesawat jet pribadi. Mereka juga ikut mengembangkan pesawat-pesawat tempur dengan kemampuan yang luar biasa. Salah satunya adalah EMB-314 Super Tucano.
Dikutip dari kanal YouTube European Defense, EMB-314 Super Tucano sudah banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia. Pesawat itu tidak hanya mampu diandalkan untuk kepentingan tempur tapi juga untuk melatih bakat-bakat baru para penerbang pesawat tempur.
"Pesawat itu adalah mesin yang sangat dahsyat dengan tampiilan klasik," sebut mereka. Sementara situs resmi TNI AU mengupas lebih dalam lagi mengenai kemampuan EMB-314 Super Tucano.
Dalam situs itu disebutkan bahwa EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.
Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu.
Seluruh pesawat itu di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.
Melansir Indomiliter, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada 1992.
Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver lincah.
Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.
Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g. Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight. Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.
Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra. Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.
Sebagai pesawat COIN, sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.
Sedangkan dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima “cantelan” yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum 250Kg.
Sedangkan cantenal utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350Kg. Alhasil total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.
Koleksi senjata yang bisa dibawa seperti bon jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.
Pesawat ini juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser.
Serupa dengan jet tempur modern, EMB-314 Super Tucano juga dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat.
Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.
Jadi di balik penampilannya yang terkesan jadul, EMB-314 Super Tucano justru jadi pesawat tempur yang sangat mematikan. Di saat yang bersamaan, pesawat itu bisa melatih banyak penerbang-penerbang berbakat untuk diandalkan di waktu-waktu ke depan.
Tidak heran jika Brasil benar-benar bangga dengan pesawat tempurtersebut.
Negara-negara adikuasa banyak memiliki pesawat-pesawat tempur legendaris. Amerika Serikat misalnya punya F-18 Hornet. Begitu juga dengan Rusia yang bangga dengan Sukhoi Su-57.
Prancis dan Inggris tak mau kalah. Prancis punya Rafale, sedangkan Inggris mengunggulkan Eurofighter Typhoon. Di antara nama-nama besar itu justru terselip sebuah nama pesawat yang justru bikin banyak orang mengernyitkan dahi begitu tahu negara yang memproduksinya. Nama pesawat tempur itu adalah EMB-314 Super Tucano.
Pesawat tempur itu dibuat oleh sebuah perusahaan kedirgantaraan asal Brasil, Embraer? Loh memangnya Brasil bisa bikin pesawat terbang? Jangan salah sangka dulu. Embraer adalah perusahaan milik negara yang memiliki nama harum di bisnis pesawat terbang.
Mereka terkenal karena membuat pesawat jet pribadi untuk selebritas dan orang-orang superkaya di dunia. Mulai dari Jackie Chan hingga pesepakbola Neymar.
Namun Embraer justru tidak hanya fokus membuat pesawat jet pribadi. Mereka juga ikut mengembangkan pesawat-pesawat tempur dengan kemampuan yang luar biasa. Salah satunya adalah EMB-314 Super Tucano.
Dikutip dari kanal YouTube European Defense, EMB-314 Super Tucano sudah banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia. Pesawat itu tidak hanya mampu diandalkan untuk kepentingan tempur tapi juga untuk melatih bakat-bakat baru para penerbang pesawat tempur.
"Pesawat itu adalah mesin yang sangat dahsyat dengan tampiilan klasik," sebut mereka. Sementara situs resmi TNI AU mengupas lebih dalam lagi mengenai kemampuan EMB-314 Super Tucano.
Dalam situs itu disebutkan bahwa EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.
Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Saat ini Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu.
Seluruh pesawat itu di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.
Melansir Indomiliter, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada 1992.
Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver lincah.
Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.
Sebagai perbandingan, jet tempur F-16 dan Sukhoi Su-27/Su-30 milik TNI-AU sanggup bermanuver hingga 9g. Semakin besar gaya g (gravitasi) menandakan tingkat manufer pesawat yang bersangkutan cukup tinggi, dan sangat ideal untuk bertarung secara dog fight. Level 7g di EMB-314 Super Tucano sebanding dengan F-5E Tiger, terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi.
Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra. Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.
Sebagai pesawat COIN, sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.
Sedangkan dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima “cantelan” yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum 250Kg.
Sedangkan cantenal utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350Kg. Alhasil total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.
Koleksi senjata yang bisa dibawa seperti bon jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.
Pesawat ini juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser.
Serupa dengan jet tempur modern, EMB-314 Super Tucano juga dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat.
Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.
Jadi di balik penampilannya yang terkesan jadul, EMB-314 Super Tucano justru jadi pesawat tempur yang sangat mematikan. Di saat yang bersamaan, pesawat itu bisa melatih banyak penerbang-penerbang berbakat untuk diandalkan di waktu-waktu ke depan.
Tidak heran jika Brasil benar-benar bangga dengan pesawat tempurtersebut.
(dan)