Studi Terbaru, Sehari Akan Berlangsung 25 Jam

Rabu, 29 November 2023 - 15:00 WIB
loading...
Studi Terbaru, Sehari Akan Berlangsung 25 Jam
Di era dinosaurus, sehari hanya berlangsung selama 23 jam. (Foto: Hindustan Times)
A A A
JAKARTA - Konsensus selama ini menyatakan sehari terdiri dari 24 jam. Namun, hasil penelitian terbaru bisa jadi akan mengubahnya.

Penghitungan lama hari di Bumi tergantung pada rotasi. Karena Bumi bukan massa padat tapi juga terdiri dari cairan, maka rotasinya berakselerasi dan melambat tergantung pada dinamika pergeseran.

Untuk memahami perubahan-perubahan dalam rotasi Bumi, para ilmuwan di Technical University of Munich menciptakan mesin bernama ring laser untuk mengukur panjang suatu hari dengan akurat. Implikasinya ternyata jauh melampaui penambahan dan pengurangan detik.

"Fluktuasi dalam rotasi tidak hanya penting untuk astronomi, kita juga sangat membutuhkannya untuk membuat model iklim yang akurat dan memahami lebih baik fenomena cuaca seperti El Nino. Dan semakin akurat data, semakin akurat prediksinya," kata Ulrich Schreiber, pemimpin proyek di Technical University of Munich dikutip dari Popular Mechanics, Rabu (29/11/2023).



Terletak di Geodetic Observatory Wettzell, perangkat ini menggunakan giroskop laser ring dan lintasan selebar 13,1 kaki, semuanya terdapat di dalam ruang bertekanan yang tertanam di tanah sekitar 20 kaki. Kalibrasi ini berarti laser perangkat hanya dipengaruhi oleh gangguan kecil rotasi Bumi.

Perangkat ini menggunakan sistem yang rumit dari laser dan cermin untuk secara akurat merekam rotasi Bumi, perbedaan besar antara dua frekuensi laser berarti Bumi berputar lebih cepat. Sebagai contoh, di khatulistiwa, Bumi bergerak sejauh 15 derajat setiap jam. Menurut ring laser Technical University of Munich, lintang ini menghasilkan 348,5 Hz. Dan setiap hari, angka ini fluktuasi hanya sekitar 1 hingga 3 juta Hertz.

Namun, bahkan dengan teknologi super-advanced ini, pengukuran panjang hari yang tepat sulit dilakukan. Pengukuran yang tepat hanya mungkin ketika bentuk gelombang dari dua sinar laser berlawanan arah hampir identik. Namun, dalam desain perangkat berarti ada jumlah ketidaksimetrian yang selalu ada.

Selama empat tahun terakhir, ahli geodesi telah menggunakan model teoritis untuk osilasi laser untuk berhasil menangkap efek-efek sistematis ini sejauh yang dapat dihitung secara tepat selama periode waktu yang lama dan dengan demikian dapat dieliminasi dari pengukuran.



Dengan algoritma korektif ini, ilmuwan Technical University of Munich dapat mengukur satu hari di Bumi hingga sembilan tempat desimal, yang setara dengan sekitar sepersepuluh milidetik per hari. Ternyata, rotasi Bumi fluktuasi sekitar 6 milidetik setiap dua minggu.

Seiring berjalannya waktu, panjang hari di Bumi hanya semakin bertambah panjang. Ketika dinosaurus merajalela di Bumi, sebagai contoh, sehari hanya berlangsung selama 23 jam. Kemudian 1,4 miliar tahun lalu, hanya berlangsung selama 18 jam 41 menit. Dan dalam 200 juta tahun, sehari akan berlangsung selama 25 jam.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1319 seconds (0.1#10.140)