Mengenal UY Scuti, Bintang Terbesar di Alam Semesta
loading...
Ukuran UY Scuti sangat menakjubkan, nyaris 1.700 kali matahari. (Foto: Wikisky)
A
A
A
JAKARTA - Apakah matahari bintang terbesar di alam semesta? Jawabannya tidak. Gelar bintang terbesar di alam semesta dipegang oleh UY Scuti. Ukurannya sangat menakjubkan, nyaris 1.700 kali matahari.
Dalam pandangan sains, matahari diklasifikasikan sebagai bintang rata-rata berukuran sedang, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil dibandingkan dengan bintang-bintang kolosal yang tersebar di seluruh kosmos.
UY Scuti memegang gelar bergengsi sebagai bintang terbesar yang diketahui, sebuah bintang raksasa merah yang melampaui bahkan bintang-bintang paling terang di langit malam kita. Jika UY Scuti ditempatkan di pusat tata surya kita, ia akan menelan orbit Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan mungkin bahkan Jupiter.
Dilansir dari How Stuff Works, Jumat (16/2/2024), kekuatan UY Scuti yang luar biasa menempatkannya dalam liga tersendiri, jauh melampaui bintang-bintang terkenal lainnya seperti Alpha Orionis atau Betelgeuse, dalam hal ukuran.
Luasnya UY Scuti yang luar biasa tidak hanya menantang pemahaman tentang evolusi bintang tetapi juga memikat imajinasi, menawarkan perspektif tajam tentang besarnya alam semesta dan tempat kita di dalamnya.
UY Scuti ditemukan oleh para astronom di Observatorium Bonn di Jerman pada tahun 1860. Terletak di konstelasi Scutum, identifikasi awal bintang ini tidak langsung mengungkapkan ukurannya yang luar biasa. Barulah dengan pengamatan berikutnya dan kemajuan dalam teknik astrofisika skala sebenarnya dari UY Scuti mulai terungkap.
Terobosan dalam pemahaman dimensi UY Scuti yang sangat besar datang jauh lebih lambat, dengan munculnya instrumen astronomi yang lebih canggih dan metode-metode. Dengan menganalisis cahaya dan gerakan bintang ini melalui ruang angkasa, para astronom dapat menyimpulkan ukurannya, mengklasifikasikannya sebagai supergiant merah, dan akhirnya mengakui bintang ini sebagai bintang terbesar dalam hal ukuran fisiknya.
Selain UY Scuti, alam semesta juga bertabur bintang-bintang raksasa lainnya. Masing-masing memiliki karakteristik unik. Berikut adalah beberapa bintang paling besar di alam semesta:
Terletak di Awan Besar Magellan, WOH G64 adalah bintang raksasa merah yang diliputi awan debu tebal, menjadikannya salah satu bintang terbesar yang diketahui berdasarkan volume.
WOH 5170 menonjol karena ukurannya yang besar dan dianggap sebagai salah satu bintang terbesar yang ditemukan di galaksi satelit ini dari Bima Sakti.
Sebagai anggota gugus bintang RSGC1, supergiant merah ini adalah salah satu bintang paling masif di galaksi Bima Sakti, memperlihatkan keberagaman evolusi bintang dalam keluarga bintang yang padat.
Bintang ini adalah anggota penting dari Awan Besar Magellan, yang dibedakan oleh massa dan kecerahannya yang signifikan, memberikan wawasan tentang siklus hidup bintang yang masif.
VY Canis Majoris adalah hiper raksasa merah di konstelasi Canis Major. Terkenal karena ukuran jumbo dan nebula kompleks yang mengelilinginya.
Terletak di Bima Sakti, HD 12463 adalah bintang masif yang memberikan kontribusi terhadap kumpulan bintang yang kaya, memperlihatkan karakteristik massa bintang dan kecerahan yang signifikan.
CM Velorum menunjukkan karakteristik yang khas dari bintang raksasa di galaksi Bima Sakti, termasuk tingkat kehilangan massa yang tinggi dan output luminositas yang besar.
Bintang raksasa merah ini terletak di konstelasi Scorpius. AH Scorpii menonjol karena ukuran dan variabilitas kecerahannya, menjadikannya subjek minat di kalangan para astronom.
Bintang ini ditemukan di Awan Besar Magellan, menambah koleksi bintang masif yang diteliti oleh para astronom, menawarkan lebih banyak data tentang properti fisik dan evolusi benda bintang yang signifikan.
Selain bintang paling besar, alam semesta juga memiliki bintang paling terang dan bintang paling berat. Gelar bintang terang di alam semesta dimiliki oleh luminos Eta Carinae. Terletak sekitar 7.500 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Carina, Eta Carinae melampaui matahari jutaan kali lipat.
Raksasa bintang ini sedang mengalami fase yang sangat tidak stabil dalam kehidupannya, ditandai dengan fluktuasi kecerahan yang dramatis dan letusan besar. Peristiwa ini telah membuat Eta Carinae menjadi subjek studi intens, karena ilmuwan berusaha untuk memahami mekanisme yang mendorong ketidakstabilannya dan produksi energi yang sangat besar, menjadikannya mercu suar ketidaknormalan bintang di kosmos.
Adapun gelar bintang paling berat di alam semesta hingga kini masih dipegang R136a1. Terletak di Awan Besar Magellan, sekitar 165.000 tahun cahaya dari Bumi, R136a1 adalah anggota dari kelas langka bintang hipermasif, dengan berat lebih dari 170 hingga 230 kali massa matahari. Massa luar biasa R136a1 menghasilkan tarikan gravitasi yang intens, mempengaruhi sekitarnya dan menunjukkan keragaman yang luar biasa dari fenomena bintang di alam semesta .
Dalam pandangan sains, matahari diklasifikasikan sebagai bintang rata-rata berukuran sedang, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil dibandingkan dengan bintang-bintang kolosal yang tersebar di seluruh kosmos.
UY Scuti memegang gelar bergengsi sebagai bintang terbesar yang diketahui, sebuah bintang raksasa merah yang melampaui bahkan bintang-bintang paling terang di langit malam kita. Jika UY Scuti ditempatkan di pusat tata surya kita, ia akan menelan orbit Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan mungkin bahkan Jupiter.
Dilansir dari How Stuff Works, Jumat (16/2/2024), kekuatan UY Scuti yang luar biasa menempatkannya dalam liga tersendiri, jauh melampaui bintang-bintang terkenal lainnya seperti Alpha Orionis atau Betelgeuse, dalam hal ukuran.
Luasnya UY Scuti yang luar biasa tidak hanya menantang pemahaman tentang evolusi bintang tetapi juga memikat imajinasi, menawarkan perspektif tajam tentang besarnya alam semesta dan tempat kita di dalamnya.
UY Scuti ditemukan oleh para astronom di Observatorium Bonn di Jerman pada tahun 1860. Terletak di konstelasi Scutum, identifikasi awal bintang ini tidak langsung mengungkapkan ukurannya yang luar biasa. Barulah dengan pengamatan berikutnya dan kemajuan dalam teknik astrofisika skala sebenarnya dari UY Scuti mulai terungkap.
Terobosan dalam pemahaman dimensi UY Scuti yang sangat besar datang jauh lebih lambat, dengan munculnya instrumen astronomi yang lebih canggih dan metode-metode. Dengan menganalisis cahaya dan gerakan bintang ini melalui ruang angkasa, para astronom dapat menyimpulkan ukurannya, mengklasifikasikannya sebagai supergiant merah, dan akhirnya mengakui bintang ini sebagai bintang terbesar dalam hal ukuran fisiknya.
Bintang-bintang raksasa lainnya
Selain UY Scuti, alam semesta juga bertabur bintang-bintang raksasa lainnya. Masing-masing memiliki karakteristik unik. Berikut adalah beberapa bintang paling besar di alam semesta:
1. WOH G64
Terletak di Awan Besar Magellan, WOH G64 adalah bintang raksasa merah yang diliputi awan debu tebal, menjadikannya salah satu bintang terbesar yang diketahui berdasarkan volume.
2. WOH 5170
WOH 5170 menonjol karena ukurannya yang besar dan dianggap sebagai salah satu bintang terbesar yang ditemukan di galaksi satelit ini dari Bima Sakti.
3. RSGC1-F01
Sebagai anggota gugus bintang RSGC1, supergiant merah ini adalah salah satu bintang paling masif di galaksi Bima Sakti, memperlihatkan keberagaman evolusi bintang dalam keluarga bintang yang padat.
4. HD 269551
Bintang ini adalah anggota penting dari Awan Besar Magellan, yang dibedakan oleh massa dan kecerahannya yang signifikan, memberikan wawasan tentang siklus hidup bintang yang masif.
5. VY Canis Majoris
VY Canis Majoris adalah hiper raksasa merah di konstelasi Canis Major. Terkenal karena ukuran jumbo dan nebula kompleks yang mengelilinginya.
6. HD 12463
Terletak di Bima Sakti, HD 12463 adalah bintang masif yang memberikan kontribusi terhadap kumpulan bintang yang kaya, memperlihatkan karakteristik massa bintang dan kecerahan yang signifikan.
7. CM Velorum
CM Velorum menunjukkan karakteristik yang khas dari bintang raksasa di galaksi Bima Sakti, termasuk tingkat kehilangan massa yang tinggi dan output luminositas yang besar.
8. AH Scorpii
Bintang raksasa merah ini terletak di konstelasi Scorpius. AH Scorpii menonjol karena ukuran dan variabilitas kecerahannya, menjadikannya subjek minat di kalangan para astronom.
9. HV 888
Bintang ini ditemukan di Awan Besar Magellan, menambah koleksi bintang masif yang diteliti oleh para astronom, menawarkan lebih banyak data tentang properti fisik dan evolusi benda bintang yang signifikan.
Bintang paling terang dan paling berat di alam semesta
Selain bintang paling besar, alam semesta juga memiliki bintang paling terang dan bintang paling berat. Gelar bintang terang di alam semesta dimiliki oleh luminos Eta Carinae. Terletak sekitar 7.500 tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Carina, Eta Carinae melampaui matahari jutaan kali lipat.
Raksasa bintang ini sedang mengalami fase yang sangat tidak stabil dalam kehidupannya, ditandai dengan fluktuasi kecerahan yang dramatis dan letusan besar. Peristiwa ini telah membuat Eta Carinae menjadi subjek studi intens, karena ilmuwan berusaha untuk memahami mekanisme yang mendorong ketidakstabilannya dan produksi energi yang sangat besar, menjadikannya mercu suar ketidaknormalan bintang di kosmos.
Adapun gelar bintang paling berat di alam semesta hingga kini masih dipegang R136a1. Terletak di Awan Besar Magellan, sekitar 165.000 tahun cahaya dari Bumi, R136a1 adalah anggota dari kelas langka bintang hipermasif, dengan berat lebih dari 170 hingga 230 kali massa matahari. Massa luar biasa R136a1 menghasilkan tarikan gravitasi yang intens, mempengaruhi sekitarnya dan menunjukkan keragaman yang luar biasa dari fenomena bintang di alam semesta .
(msf)
Explore More