10 Ikan Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 1 untuk Sashimi

Selasa, 09 April 2024 - 00:24 WIB
loading...
10 Ikan Paling Berbahaya di Dunia, Nomor 1 untuk Sashimi
Di Jepang, ikan buntal diolah menjadi sashimi. (Foto: Britannica)
A A A
JAKARTA - Laut menyimpan banyak keindahan dan juga misteri yang belum terungkap oleh manusia. Salah satunya terdapat 10 spesies ikan paling berbahaya di dunia.

Ikan dapat menjadi hewan peliharaan dan bahan makanan manusia. Namun, ada beberapa jenis ikan yang perlu diwaspadai.

Ini dia 10 ikan yang paling berbahaya di dunia dilansir dari Britannica, Selasa (9/4/2024) :

1. Ikan Buntal

Jenis ikan yang populer karena bentuk badannya bisa menggembung seperti bola ketika merasa terancam. Ikan buntal berhabitat di perairan hangat dan beriklim sedang di seluruh dunia. Dalam beberapa kasus, ikan ini bisa hidup di air payau atau air tawar. Mereka memiliki kulit yang keras dan biasanya berduri serta gigi menyatu yang membentuk struktur seperti paruh dengan belahan di tengah setiap rahang.

Hati-hati jika ingin mengonsumsinya karena bagian tubuhnya beracun, terutama terkonsentrasi di organ dalam. Meski zat ini bisa menyebabkan kematian, ikan buntal terkadang dijadikan makanan.

Di Jepang, ikan yang disebut fugu ini dapat diolah menjadi sashimi dengan keahlian tinggi. Ikan tersebut harus dibersihkan secara menyeluruh dan disiapkan oleh koki yang terlatih khusus. Di Indonesia sendiri beberapa kasus kematian terjadi karena keracunan ikan buntal .


2. Red Lionfish


Lionfish (Pterois) menjadi salah satu dari beberapa spesies ikan Indo-Pasifik yang mencolok dari keluarga ikan kalajengking, Scorpaenidae (ordo Scorpaeniformes). Ikan ini terkenal karena duri siripnya yang berbisa.

Ketajaman durinya mampu menimbulkan luka tusuk yang menyakitkan, meski jarang berakibat fatal. Ikan-ikan ini memiliki sirip dada yang membesar dan duri sirip punggung yang memanjang, dan setiap spesies memiliki pola garis-garis tebal seperti zebra. Bila diganggu, ikan akan melebarkan dan memerlihatkan siripnya dan jika ditekan lebih jauh, akan muncul dan menyerang dengan duri punggung.

Salah satu spesies paling terkenal, yaitu Red Lionfish. Jenis ikan ini terkadang dipelihara oleh para kolektor karena keunikan coraknya Coraknya bergaris dengan warna merah, coklat, dan putih dan panjangnya sekitar 30 sentimeter. Sifatnya invasif dan bisa merusak ekosistem karena akan bereproduksi dengan cepat serta memusnahkan spesies ikan lain di sekitarnya.

3. Candiru


Sejenis ikan lele parasit tanpa sisik yang ditemukan di wilayah Sungai Amazon. Tubuhnya tembus cahaya dan mirip belut sepanjang sekitar 2,5 sentimeter. Candiru memakan darah dan umumnya ditemukan di rongga insang ikan lain. Kadang-kadang juga menyerang manusia dan diketahui memasuki uretra hewan yang mandi dan berenang. Begitu masuk, ia akan mengaktifkan duri pendek pada penutup insangnya. Akibatnya dapat menyebabkan peradangan, pendarahan, dan bahkan kematian pada korbannya.

4. Hiu Putih Besar


Great white shark yang juga disebut hiu putih besar dikenal sebagai salah satu hiu predator paling kuat dan berpotensi berbahaya di dunia.

Hiu putih banyak melakukan serangan yang tidak beralasan dan terkadang fatal terhadap para perenang, penyelam, peselancar, pembuat kayak, dan bahkan perahu kecil. Hiu putih cenderung menggigit korban dan kemudian mundur. Namun dalam banyak kasus, hiu jarang kembali untuk gigitan kedua.

Jika korban mengalami gigitan sedang, dia mungkin punya waktu untuk mencari keselamatan. Namun, dalam situasi terjadi gigitan besar, kerusakan jaringan dan organ yang serius dapat mengakibatkan kematian korban.

Tinjauan terhadap serangan hiu putih di wilayah barat Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar 7 persen serangan berakibat fatal, namun data dari wilayah lain, seperti Afrika Selatan, menunjukkan tingkat kematian lebih dari 20 persen. Tingkat kematian mencapai 60 persen tercatat akibat serangan di perairan lepas pantai Australia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)