Dukung Vaksinasi, Pakar Untar Ungkap Keamanan dan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Sabtu, 06 Maret 2021 - 13:59 WIB
loading...
A A A
Memilih vaksin terbaik dan aman untuk vaksinasi Covid-19, perlu dipertimbangkan beberapa faktor termasuk jenis vaksin, cara produksinya, cara kerjanya, efikasinya, efek samping, keuntungan dan kerugiannya.

Untuk membuat dan mengembangkan vaksin Covid-19 diperlukan bahan antigen virus, adjuvant, preservative, stabilizer, surfactants dan diluent. Kemudian vaksin tersebut harus melalui 3 fase uji klinik.

Uji klinik fase 1 menentukan vaksin aman dan efektif bagi manusia. Diperlukan 20-100 relawan. Uji klinik fase 2 untuk menentukan dosis yang tepat dan efektif, diperlukan sekitar 100-300 relawan. Sedangkan fase 3 menentukan efektivitas dan aman terhadap berbagai tipe manusia, diperlukan sekitar 300-3000 relawan.

Setelah lolos fase 3 uji klinik, vaksin dapat disetujui oleh FDA atau BPOM untuk dipakai sebagai EUA (Emergency Use Authorization). Bila dikemudian hari terdapat efek samping yang membahayakan manusia, vaksin tersebut ditarik kembali dari peredarannya. Vaksin Covid-19 beraneka ragam antara lain, vaksin virus utuh, vaksin asam nukleat mRNA dan DNA, vaksin protein subunit dan vaskin cendritic cell.

Sinovac, Coronavac dan Covaxin adalah vaksin virus utuh inactivated. Pfizer dan Moderna adalah vaksin asam nukleat mRNA. Vaksin Johnson & Johnson,Astrazeneca, Sputnik V adalah vaksin asam nukleat DNA. Vaksin Novavax adalah vaksin protein subunit atau dikenal sebagai vaksin acellular. Sedangkan vaksin Nusantara adalah vaksin dendritic cells.

Vaksin virus utuh ada 2 jenis yaitu attenuated dan inactivated. Attenuated adalah virus utuh dilemahkan dengan panas, bahan kimia atau radiasi. Masih bisa replikasi, tidak menyebabkan penyakit tapi masih bisa memicu reaksi immune. Sedangkan inactivated adalah virus utuh di non-aktifkan. Inti virus RNA/DNA dirusak, kulit virus masih utuh, ia tidak bisa menginfeksi sel, tapi masih bisa memicu reaksi immune.

Sinovac, Coronavac dan covaxin termasuk vaksin virus utuh inactivated. Sinovac dan Coronavac adalah vaksin dari China. Sedangkan Covaxin dari India diproduksi oleh Bharat Biotech. Komposisi ketiga vaksin ini terdiri dari virus utuh inactivated, aluminum hydroxide, disodium hydrogen phosphate, sodium dihydrogen phosphate dan sodium chloride.

Sinovac diperlukan 2 x suntik. Suntikan ke 2 adalah 14 hari setelah suntikan pertama. Coronavac suntikan ke 2 adalah 28 hari setelah suntikan pertama.Keuntungan kedua vaksin ini adalah efekasinya 65.3%, produksi, penyimpanan dan transportasi mudah. Reaksi immune cepat 7-14 hari. Sinovac untuk usia 18-59 tahun. Coronavac untuk usia diatas 60 tahun. Boleh diberikan untuk comorbid yang terkontrol. Kerugiannya adalah tidak boleh diberikan untuk orang yang ada comorbid misalnya ada penyakit hipertensi >180/110. Penyakit jantung coroner atau gagal jantung. Penyakit paru, TBC, asthma. Penyakit autoimmune termasuk rheumatic dan lupus. Cancer, penyakit thyroid dan Wanita hamil atau ingin hamil.

Coronavac adalah vaksin dari China. Hasil uji klinik coronavac menunjukkan 100% efektif mencegah perawatan rumah sakit atau kematian oleh Covid-19. 83.7 % efektif menghindari kasus yang perlu perawatan medik. 50.65% efektif mencegah infeksi Covid-19. Uji klinik phase 1-2 Coronavac untuk lansia > 60 tahun pada 400 orang, menunjukkan immunogenitas 97.96% setelah 28 hari disuntik.

Cara kerja vaksin virus utuh yaitu mengajari sel immune untuk membuat antibodi terhadap virus Covid-19. Melalui beberapa tahap yakni binding antigen virus dimana antigen virus diikat oleh B-Cell receptor. Pelepasan chemical signal oleh helper T-cell. Pembentukan plasma cell. Pelepasan antibodies oleh plasma cell.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3002 seconds (0.1#10.140)