Militer AS Awasi Ketat Ambisi China dan Rusia di Ruang Angkasa

Jum'at, 19 Maret 2021 - 22:15 WIB
loading...
A A A
Tak lama kemudian, Jenderal John Hyten, yang saat itu menjadi Kepala Komando Luar Angkasa Angkatan Udara, mulai menekankan secara terbuka bahwa Amerika Serikat tidak dapat menerima begitu saja keunggulan ruang angkasa negara lain. Pada April 2015, misalnya, Hyten muncul di segmen "60 Minutes" yang disebut "The Battle Above", yang membahas teknologi ASAT dan komponen lain dari persaingan yang meningkat di perbatasan terakhir.

"Ini adalah kompetisi yang saya harap tidak terjadi, tapi memang begitu," kata Hyten di acara itu. "Dan jika kami terancam di luar angkasa, kami memiliki hak untuk membela diri, dan kami akan memastikan kami dapat melaksanakannya dengan benar."

Jadi, kekhawatiran tentang aktivitas luar angkasa Rusia dan China tidak berasal dari Pemerintahan Trump, dan juga tidak menyuarakan kekhawatiran tersebut. "Komunitas pertahanan dan intelijen AS telah difokuskan pada kegiatan semacam itu untuk sekarang, dan tidak ada alasan untuk mengharapkan perubahan besar di bawah Biden," ujar Weeden.

Angkatan Luar Angkasa AS dapat menjadi bagian dari solusi. Dia mencatat para pejabat AS menyebut ancaman luar angkasa China dan Rusia sebagai pembenaran utama untuk pembentukan cabang militer terbaru negara itu.

"Tetapi perbaikan itu tidak akan langsung terjadi, jika memang benar terjadi; kemungkinan akan memakan waktu lima hingga 10 tahun bagi Angkatan Luar Angkasa untuk meningkatkan pertahanan luar angkasa negara dengan cara yang berarti," pungkas Weeden.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)