Keadaan Darurat, WHO Sebut Vaksin Covid-19 Banyak Dikuasai Negara Kaya

Senin, 28 Juni 2021 - 23:11 WIB
loading...
Keadaan Darurat, WHO Sebut Vaksin Covid-19 Banyak Dikuasai Negara Kaya
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto/Reuters
A A A
GENEWA - Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) terus menyoroti pemetaan tak merata dari ketersediaan vaksin Covid-19 di negara-negara di dunia.

Secara blak-blakan WHO meminta negara maju untuk memberikan vaksin Covid-19 pada negara-negara miskin di dunia yang sangat membutuhkan di keadaan darurat seperti saat ini.



WHO merujuk pada langkah kurang tepat dari negara-negara maju dan kaya di dunia yang memicu kegagalan global. Sebab, negara kaya dengan stok vaksin berlimpah justru memvaksinasi masyarakat golongan usia muda yang dinilai tak beresiko besar terhadap Covid-19.

“Situasi di Afrika, di mana infeksi baru dan kematian melonjak hampir 40 persen pekan lalu dibandingkan pekan sebelumnya ini sangat berbahaya, seiring virus varian Delta menyebar secara global. Sebagai komunitas dunia global kita gagal,” ujar Direktur Jenderal WHO , Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Reuters, Senin (28/6/2021).

Lebih lanjut disebutkan, Tedros mengecam kelakuan negara-negara kaya karena enggan berbagi dosis dengan negara-negara berpenghasilan rendah alias miskin.

Untuk diketahui, bersama aliansi vaksin GAVI, WHO saat ini tengah menjalankan program COVAX, program pemberian vaksin Covid-19 secara gratis dari para negara donatur ke berbagai negara miskin dan berkembang di dunia.



Program COVAX sendiri diketahui sampai saat ini, sudah mengirimkan 90 juta dosis vaksin Covid-19 ke 132 negara sejak Februari 2021. Tapi kini, terkendala masalah soal pasokan besar-besaran, sejak India sebagai salah satu negara produsen vaksin menangguhkan ekspor vaksinnya.

Dari keterangan penasihat senior WHO , Bruce Aylward, bulan ini COVAX tidak mempunyai pasokan vaksin Covid-19.

“Kami melalui COVAX bulan ini nol dosis vaksin AstraZeneca, nol dosis vaksin SII (Serum Institute of India), dan nol dosis vaksin J&J (Johnson & Johnson). Situasinya sekarang sangat buruk,” kata Bruce.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3510 seconds (0.1#10.140)