Arkeolog Temukan Pabrik Penyamakan Kulit Berusia 850 Tahun di Inggris

Rabu, 27 Oktober 2021 - 09:28 WIB
loading...
Arkeolog Temukan Pabrik...
Para arkeolog telah menemukan bukti keberadaan pabrik penyamakan kulit abad pertengahan di Fountains Abbey, salah satu biara Cistercian terbesar yang hancur di Inggris. Foto/dok
A A A
LONDON - Para arkeolog telah menemukan bukti keberadaan pabrik penyamakan kulit abad pertengahan di Fountains Abbey, salah satu biara Cistercian terbesar yang ada di Inggris.

Arkeolog dari National Trust dan University of Bradford, menggunakan radar penembus tanah untuk mengidentifikasi sisa-sisa pabrik penyamakan kulit di biara abad ke-12 dekat Ripon di North Yorkshire

Peneliti menyebut kalau pabrik penyamakan kulit ini yang terbesar yang pernah ada di Inggris. "Pabrik penyamakan kulit seluas ini untuk memenuhi kebutuhan ratusan orang yang ada di biara," kata Mark Newman, arkeolog National Trust seperti dikutip Daily Mail, Rabu (27/10/2021).



Biara ini dibangun pada 1132, tetapi para peneliti berpendapat bahwa penyamakan kulit itu beroperasi dari akhir 1150-an atau 1160-an hingga 1530-an.

Para ahli selalu dibingungkan oleh sebidang tanah berbentuk arena bowling di sisi timur kawasan Fountains Abbey, dekat dengan River Skell.

Dengan bantuan dari Geoscan Research and Magnitude Surveys, para ahli menggunakan radar penembus tanah untuk mencitrakan bawah permukaan menggunakan metode survei geofisika.

"Jika identifikasinya benar, ini akan menjadi penyamakan kulit biara terbesar yang ditemukan di Inggris dan menegaskan betapa pentingnya fungsi ini bagi komunitas Biara," katanya.

Menurut National Trust, temuan tersebut mengungkapkan bukti baru yang luar biasa tentang komunitas biarawan dan para pekerja. Mereka direkrut untuk membuat kerajinan penting ke biara , sedangkan para biarawan mendedikasikan lebih banyak waktu untuk belajar dan beribadah.

"Sementara para biarawan memiliki pakaian wol dan selimut kain untuk tidur, sedangkan pekerja diberikan jubah kulit binatang untuk pekerjaan di luar ruangan dan tidur di bawah kulit domba," kata Newman.



Tim proyek percaya bahwa bangunan yang baru ditemukan mungkin merupakan tempat pembuatan vellum dan perkamen, baik pada awal berdirinya maupun mungkin pada tahun-tahun awal kehidupan biara-biara.

Di tahun-tahun berikutnya, jumlah pekerja di Biara Air Mancur berkurang karena perubahan sosial termasuk ekonomi yang lebih baik dan peluang lain di luar komunitas biara.

Tetapi penyamakan kulit tetap beroperasi sampai hari-hari terakhir sebelum Pembubaran Biara pada Oktober 1539.

Saat ini, Fountains Abbey adalah Situs Warisan Dunia dan wisatawan dapat mengunjungi reruntuhannya yang menakjubkan.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3063 seconds (0.1#10.140)