Mengapa Kita Suka Melihat Penampakan Hantu, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

Selasa, 02 November 2021 - 17:45 WIB
loading...
Mengapa Kita Suka Melihat...
Sejumlah ilmuwan mencoba mencari jawaban secara ilmiah , apakah hantu itu ada atau hanya ilusi saja. Ada beberapa faktor ilmiah yang dikaitkan dengan hantu. Foto/Ilustrasi/Okezone/yorkshrerepost
A A A
JAKARTA - Kamu percaya pada hantu ? Kalau kamu percaya, kamu tidak sendirian. Di Amerika Serikat (AS) saja, berdasarkan polling yang dilakukan Ipsos poll pada 2019, sekitar 46% orang di negeri adidaya percaya pada hantu. Bahkan sebanyak 18% mengatakan telah melakukan kontak dengan hantu .

Kadang kala kita mengalami situasi creepy ketika sendirian atau pada situasi tertentu. Misalnya, tiba-tiba mendengar anjing melolong di tengah malam atau mendengar jendela kamar terbuka sendiri disertai desiran angin. Bahkan yang lebih akstrem, melihat sekelebat penampakan atau mendengar suara lirih yang aneh.

Sejumlah ilmuwan mencoba mencari jawaban secara ilmiah , apakah hantu itu ada atau hanya ilusi saja. Ada beberapa faktor ilmiah yang dikaitkan dengan hantu dikutip dari livescience, di antaranya suara frekuensi rendah, karbon monoksida, kekuatan sugesti, dan perasaan nikmat pada takut.

Suara Frekuensi Rendah
Manusia mampu mendengar suara pada rentang frekuensi 20-20.000 Hertz. Suara di atas 20.000 Hertz atau ultrasonik dan suara pada frekuensi lebih rendah dari 20 Hertz atau infrasonik, tidak bisa ditangkap telinga manusia.

Hasil penelitian pada 2003, sebanyak 22% penonton konser yang terpapar suara pada 17 Hertz melaporkan rasa tidak nyaman atau sedih, kedinginan, termasuk perasaan gugup karena takut. Ternyata sumber suara dengan frekuensi rendah banyak terdapat di sekitar kita, seperti mesin diesel, turbin angin, dan pengeras suara.

Suara frekuensi rendah juga dihasilkan dari gempa bumi, aktivitas gunung berapi atau kilat, komunikasi antara hewan, dan ledakan proses kimia. Jadi apabila kita tiba-tiba timbul perassan creepy, bisa dicek apakah di sekitar kita ada aktivitas alam atau benda yang menimbulkan suara frekuensi rendah. (Baca juga; 2 Lusin Kapal Hantu Perang Dunia Ke-2 Ditemukan Bangkit di Samudera Pasifik )

Jamur Beracun
Kok jamur beracun? Menghirup jamur beracun selain berdampak buruk bagi sistem pernapasan juga berdampak buruk bagi otak manusia. Paparan jamur diketahui menyebabkan gejala neurologis, seperti delirium, demensia, atau ketakutan irasional.

Para ilmuwan menarik hubungan kuat antara keberadaan jamur dan penampakan hantu di bangunan atau rumah-rumah yang rusak dan tak terawat. Bukan kebetulan, bangunan dan rumah-rumah yang cenderung rusak penuh dengan jamur beracun.

Jadi jika berada di suatu tempat yang tak terawat dan rusak, perhatikan di sekitarnya apakah tumbuh berbagai jenis jamur. Sebab, paparan jamur yang cukup besar menimbulkan gejala neurologis seperti ketakutan irasional. (Baca juga; Hadirkan Hantu Hitam, Rolls-Royce Taburi Warna Paling Gelap )

Karbon Monoksida
Sama seperti menghirup jamur, yang dapat membuat kita melihat, mendengar, dan merasakan hal-hal yang tidak benar-benar ada. Menghirup karbon monoksida terlalu banyak memberikan efek yang sama, perasaan takut yang tidak dapat dijelaskan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1889 seconds (0.1#10.140)