Dikomandoi Ahli Tenaga Terbarukan, Desa Batu Bingkung Kini Merdeka Listrik

Sabtu, 05 Februari 2022 - 14:06 WIB
loading...
Dikomandoi Ahli Tenaga Terbarukan, Desa Batu Bingkung Kini Merdeka Listrik
Ilustrasi tenaga listrik tenaga surya. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Warga Desa Batu Bingkung, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan kini sudah merdeka pencahayaan seutuhnya. Pasalnya, krisis listrik selama puluhan tahun itu sudah teratasi melalui program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, bantuan dari pusat yang dialokasikan dana APBN 2017.

Meski dianggarkan negara sejak 2017 lalu, namun mereka juga belum bisa merasakan aliran listrik 24 jam secara nonstop karena minimnya teknisi untuk perawatan.



"Sejak Tahun 2017 listrik PLTS pernah nyala 24 jam. Namun hanya berlangsung selama 2 bulan saja, setelah itu hanya bisa dihidupkan sampai pukul 22.00 karena SCC dan baterai banyak yang rusak," kata Harjono Sekdes Batu Bingkung, warga desa BatuBikuang, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan kepada wartawan, Sabtu (5/2/2022).

Harjono mengungkapkan, masyarakat mengeluhkan persoalan listrik ini tidak beroperasi secara maksimal. Akhirnya perangkat desa bersama seluruh elemen masyarakat sepakat untuk melakukan perbaikan yang programnya dimasukkan kedalam Musrenbang Desa.

"Dari sana, disepakati PLTS Terpusat di desa berkapasitas 150kWp ini harus diperbaiki," katanya.

Meski sudah disepakati untuk dilakukan perbaikan, mereka mengaku bingung mencari teknisi yang berpengalaman. Akhirnya mereka mendapat informasi teknisi yang pernah memperbaiki PLTS di Desa Polassi, Harisman.

"Kami mendengar beliau ini sudah keliling hampir seluruh pelosok daerah untuk memperbaiki PLTS. Beliau ini memang teknisi handal, namun saja kami masih kesulitan kemaren mendapatkan akses ke dia. Alhamdulillah berkat jasa beliau desa kami sudah teraliri listrik 24 jam tanpa mati," ujarnya.

Harisman sendiri diketahui teknisi PLTS yang berpengalaman memperbaiki PLTS komunal. Dari tangan dia, sudah banyak PLTS yang rusak puluhan tahun lalu, kini sudah aktif dan bisa dimamfaatkan kembali.

Harisman yang merupakan master bidang teknologi energi terbarukan dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Ditanganya, beberapa PLTS Terpusat di Indonesia berhail diperbaiki. Seperti di Kalimantan, Sulawesi, Riau, dan Lampung.

Harisman menjelaskan, jika PLTS ini dikelola profesional dan dirawat dengan baik sebenarnya mampu melayani kebutuhan energi masyarakat hingga 700Wh/hari walaupun cuaca mendung sekalipun tetap dapat dioperasikan 24 jam karena PLTS ini menggunakan energy storage teknologi terbaik baterai Lithium Polimer.

Untuk pengelolaan dan perwatan, Haris menyarankan untuk melibatkan seluruh unsur masyarakat. Bahkan ia menyarankan untuk melibatkan penertaan modal dari BUMDes, seperti yang ia temui di Desa Muara Enggelam, Kutai Kertanegara.

"Penyertaan modal melalui BUMDes untuk perbaikan PLTS mangkrak dapat menjaga keberlanjutan PLTS tetap maksimal melayani listrik masyarakat 24 jam. Kita tetap bisa menjaga PLTS tetap prima mampu memenuhi listrik masyarakat," tuturnya.

Dia menyebut, untuk Desa Batu Bingkung ini total pelanggan 400 rumah dengan iuran 25 ribu perbulan dengan energi 350wh per rumah untuk perbaikan tahap I target listrik hidup 24 jam nonstop.

"Selanjutnya perbaikan tahap II bulan Mei kita lanjutkan agar kinerja PLTS kita tingkatkan agar mampu melayani permintaan tambah daya warga hingga 700wh/rumah/hari dengan iuran non-subsidi.

Pola subsidi silang ini dimungkinkan PLTS tetap terawat dan bahkan dapat mendatangkan PAD Desa jika disertakan modal ke BUMDes oleh pemerintah desa untuk modal perbaikan tahap II nanti," pungkasnya
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1735 seconds (0.1#10.140)