Mengenal Jabir Bin Hayyan, Ilmuwan Islam di Bidang Kimia

Jum'at, 18 Februari 2022 - 20:34 WIB
loading...
Mengenal Jabir Bin Hayyan, Ilmuwan Islam di Bidang Kimia
Ilmuwan Islam di bidang kimia, Jabir Bin Hayyan dikenal sebagai bapak kimia karena sumbangsihnya di bidang ini. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Ilmuwan muslim di bidang kimia, Jabir Bin Hayyan dikenal sebagai bapak kimia karena sumbangsihnya di bidang ini. Jabir juga melakukan banyak eksperimen mengenai kuantitas zat yang berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi.

Dikutip dari situs BBVA Open Mind, Jumat (18/2/2022), tokoh muslim ini mempunyai nama lengkap Abu Musa Jabir Ibn Hayyan Al-Azdi lahir. Lahir pada tahun 721 M di tempat yang sekarang disebut Iran dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di kota Kufah (Irak).

Putra seorang apoteker, ini belajar pertama ilmu kimia di Yaman, di bawah bimbingan bijak Harbi Al-Himyari. Selanjutnya, Jair Bin Hayyan menjadi murid Imam Jafar Al-Sadiq untuk alkimia (kimia), farmasi, filsafat, kedokteran dan astronomi di Kufah.



Ia menjadi alkemis dan tabib istana pada masa pemerintahan Khalifah Haroun Al-Rashid. Dia meninggal di Kufah pada tahun 815 M pada usia 94 tahun.

Di antara kontribusi terpenting yang ada dalam tulisan-tulisan Arab yang dikaitkan dengan Jabir adalah pentingnya pengetahuan praktis yang diperoleh melalui pengalaman dan eksperimen. Ini adalah penerapan metode eksperimental di dunia Islam , jauh lebih awal daripada di Eropa.

Jabir juga menulis materi dan klasifikasinya dalam dunia hewan, nabati dan mineral; pengenalan sifat intrinsik zat yang berbeda seperti hangat, lembab dan kering; dan kemungkinan untuk mereproduksi secara artifisial banyak fenomena dan material yang terjadi secara alami.

Bahkan dalam bukunya, Jabir menjelaskan berbagai proses dan reaksi kimia, dari sintesis asam seperti nitrat dan sulfat hingga aqua regia, oksida dan garam.



Jabir juga merinci banyak teknik kimia seperti pengendapan, kristalisasi dan distilasi.
Ilmuwan muslim ini juga menjabarkan peralatan dan perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk melakukan proses kimiawi tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)