NASA Sebut Rekor Tertinggi, Semburan Abu Vulkanik Letusan Gunung Tonga Tembus 58 Kilometer

Sabtu, 19 Februari 2022 - 10:32 WIB
loading...
NASA Sebut Rekor Tertinggi, Semburan Abu Vulkanik Letusan Gunung Tonga Tembus 58 Kilometer
Semburan abu vulkanik dari letusan gunung berapi Tonga di Kepulauan Pasifik menembus ketinggian 58 kilometer. Foto/The Verge
A A A
BERDASARKAN data yang diukur menggunakan satelit NASA, semburan abu vulkanik dari letusan gunung berapi Tonga di Kepulauan Pasifik menembus ketinggian 58 kilometer. Abu vulkanik dampak letusan pada Januari 2022 mencapai lapisan mesosfer, lapisan ketiga dan terdingin dari atmosfer Bumi.

Data ini jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang menyebutkan lontaran abu vulkanik Gunung Tonga mencapai 38 kilometer ke angkasa. Ini pun sudah melampaui ketinggian abu vulkanik yang ditembakkan letusam gunung Krakatao pada 26 Agustus 1883 setinggi 24 kilometer.

NASA mampu mengukur kepulan asap karena dua satelit cuaca kebetulan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Satelit-satelit itu mengambil gambar dan pengamatan inframerah yang menunjukkan letusan dari atas.



Hanya dalam waktu sekitar 30 menit setelah letusan, abu, uap, dan gas dari gunung berapi bawah laut naik dari permukaan laut hingga ke mesosfer. Ledakan kedua naik hampir setinggi, mencapai 50 kilometer, mencapai perbatasan antara mesosfer dan stratosfer, lapisan berikutnya di bawah.

Kombinasi eksplosif panas ekstrem dari gunung berapi dan kelembaban dari laut membantu mendorong gumpalan vulkanik ke ketinggian yang mengejutkan. “Itu seperti bahan bakar hiper untuk mega-badai petir,” Kristopher Bedka, seorang ilmuwan atmosfer di NASA dikutip SINDOnews dari laman The Verge, Sabtu (19/2/2022).



Dia menambahkan gelombang yang diciptakan abu vulkanik 2,5 kali lebih tinggi daripada badai petir yang pernah diamati. “Dan, letusannya menghasilkan jumlah petir yang luar biasa," ucapnya.

Ketika gunung berapi memuntahkan emisi ke atmosfer, sebenarnya dapat mendinginkan untuk sementara waktu baik secara lokal maupun global. Itu sebagian besar disebabkan oleh partikel belerang dioksida yang memantulkan sinar matahari yang ditemukan dalam abu vulkanik.

“Tetapi karena ada begitu banyak uap air dan tidak banyak sulfur dioksida dalam gumpalan ini, itu mungkin tidak akan memiliki efek itu,” keterangan NASA.
NASA Sebut Rekor Tertinggi, Semburan Abu Vulkanik Letusan Gunung Tonga Tembus 58 Kilometer
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)