Punya Struktur Rahang Tak Berengsel, Ular Piton Bisa Telan Mangsa Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ular Piton bisa menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari tubuhnya, bahkan bisa menelan manusia, karena memiliki struktur rahang yang khas. Struktur rahang ular Piton tidak memiliki engsel sehingga bisa terbuka dengan lebar.
Rahang atas dan bawah ular Piton terpisah dan tidak ada engsel sehingga memudahkan mangsa berukuran besar. Bahkan banyak kejadian ular Piton mampu menelan manusia, meskipun butuh waktu lebih lama untuk menelan.
Susunan organ pada ular berbeda dengan hewan pada umumnya karena badannya yang lurus memanjang. Seluruh sistem pencernaan ular ada dihampir seluruh panjang tubuhnya, hal itulah yang memudahkan ular menelan mangsanya.
Ular memiliki jeda untuk makanan selanjutnya, bahkan ada yang sampai 1 tahun sekali. Ketika ular jarang makan maka sistem pencernaannya tidak aktif. Namun setelah ular makan maka sistem pencernaannya jadi aktif.
Mangsa yang ditelan utuh tampaknya lebih mudah, namun tulang, bulu, dan cangkang bisa melukai. Ular mempunyai air liur yang mengandung enzim untuk mencerna mangsa.
Ular juga memiliki kerongkongan yang menghubungkan mulut ke perut berukuran sekitar 1/4 sampai 1/2 dari panjang tubuhnya. Bagian ini terdiri dari otot-otot yang membantu menggerakkan mangsa di sekitar tubuh ular.
Di dalam perut ular terdapat sel-sel yang mengeluarkan cairan untuk membantu ular mencerna makanan. Makanan yang ditelan ular semuanya dicerna kecuali bagian-bagian seperti rambut, bulu, kuku dan tulang.
(MG / Muhammad Bagas Hanafi)
Rahang atas dan bawah ular Piton terpisah dan tidak ada engsel sehingga memudahkan mangsa berukuran besar. Bahkan banyak kejadian ular Piton mampu menelan manusia, meskipun butuh waktu lebih lama untuk menelan.
Susunan organ pada ular berbeda dengan hewan pada umumnya karena badannya yang lurus memanjang. Seluruh sistem pencernaan ular ada dihampir seluruh panjang tubuhnya, hal itulah yang memudahkan ular menelan mangsanya.
Ular memiliki jeda untuk makanan selanjutnya, bahkan ada yang sampai 1 tahun sekali. Ketika ular jarang makan maka sistem pencernaannya tidak aktif. Namun setelah ular makan maka sistem pencernaannya jadi aktif.
Mangsa yang ditelan utuh tampaknya lebih mudah, namun tulang, bulu, dan cangkang bisa melukai. Ular mempunyai air liur yang mengandung enzim untuk mencerna mangsa.
Ular juga memiliki kerongkongan yang menghubungkan mulut ke perut berukuran sekitar 1/4 sampai 1/2 dari panjang tubuhnya. Bagian ini terdiri dari otot-otot yang membantu menggerakkan mangsa di sekitar tubuh ular.
Di dalam perut ular terdapat sel-sel yang mengeluarkan cairan untuk membantu ular mencerna makanan. Makanan yang ditelan ular semuanya dicerna kecuali bagian-bagian seperti rambut, bulu, kuku dan tulang.
(MG / Muhammad Bagas Hanafi)
(wib)