2 Telur Dinosaurus Sebesar Bola Meriam Ditemukan di China, Berisi Lapisan Kristal Kalsit

Kamis, 22 September 2022 - 22:41 WIB
loading...
2 Telur Dinosaurus Sebesar Bola Meriam Ditemukan di China, Berisi Lapisan Kristal Kalsit
telur dinosaurus seukuran bola meriam yang ditemukan oleh ahli paleontologi di China berisi batu kristal. Foto/Journal of Paleontology/Live Science
A A A
BEIJING - Dua telur dinosaurus seukuran bola meriam yang ditemukan oleh ahli paleontologi di China berisi batu kristal . Fosil, telur bulat dari spesies dinosaurus yang belum diketahui ini ditemukan di Cekungan Qianshan, provinsi Anhui, China Timur.

Tiga telur digali dari tanah cekungan, tetapi hanya dua yang tersisa. Dua telur yang tersisa telah diklasifikasikan dengan nama Shixingoolithus qianshanensis, menjadikannya oospesies yang baru dideskripsikan.

Oospecies, oogenera dan oofamilies adalah nama taksonomi untuk dinosaurus yang hanya diketahui dari telurnya. Para peneliti mempublikasikan temuan mereka pada 25 Agustus di Journal of Paleontology.



Menurut para peneliti, telur-telur itu hampir bulat dan berukuran kira-kira seperti bola meriam, dengan panjang 105 hingga 137 milimeter dan lebar 99 hingga 134 mm. Salah satu dari dua telur yang dikumpulkan ditemukan pecah Sebagian.

Permukaan bagian dalamnya ditutupi oleh lapisan kristal kalsit yang tampak jelas. Kalsit adalah mineral karbonat yang biasa ditemukan dalam telur burung dan dinosaurus.

Kristal kalsit terbentuk ketika kalsium karbonat, terpisah dari struktur kulit telur dan mengendap di permukaan internalnya dalam bentuk kristal yang tumbuh perlahan. Kristal kalsit juga digunakan untuk memperkuat tulang, gigi, dan kuku.

Sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2014 dalam jurnal Cretaceous Research menunjukkan bahwa telur Shixingoolithus yang ditemukan sebelumnya dari spesies yang berbeda kemungkinan milik ornithopod. Sekelompok dinosaurus berparuh bebek, herbivora dan kebanyakan bipedal yang tumbuh hingga 9 meter panjangnya.



Ornithopods hidup dari bagian akhir periode Trias (251,9 juta hingga 201,3 juta tahun yang lalu) hingga periode Kapur akhir (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu). Setelah itu semua dinosaurus non-unggas lainnya musnah akibat asteroid Chicxulub, yang menghantam semenanjung Yucatan.

Setelah tabrakan dahsyat itu, sejumlah besar belerang terlempar tinggi ke stratosfer. Gas belerang menghalangi matahari dan dengan cepat mendinginkan Bumi, mungkin selama berabad-abad, sementara juga menghujani hujan asam yang mematikan, mengubah kimia lautan selama puluhan ribu tahun. Semua ini menyebabkan kepunahan sekitar 75% spesies tumbuhan dan hewan di Bumi – termasuk ornithopods.

Selama Periode Kapur, tempat yang sekarang disebut China Timur mengalami letusan gunung berapi yang menyimpan sejumlah besar sedimen, menjadikan daerah tersebut sebagai wilayah yang sangat kaya bagi para pemburu fosil. Menurut National Geographic, lebih dari 60 spesies tumbuhan, hampir 90 spesies vertebrata, dan sekitar 300 spesies invertebrata telah diidentifikasi di provinsi Liaoning, barat laut China.



Kondisi itu, kata para ilmuwan, juga bagus untuk mengawetkan telur dinosaurus. “Telur dinosaurus di Periode Kapur China dicirikan oleh jumlah yang luar biasa, jenis yang melimpah, dan distribusi yang luas. Sekitar 16 oofamilies dan 35 oogenera telah dilaporkan di China,” tulis ilmuwan.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2395 seconds (0.1#10.140)