Pentagon Ungkap Ada 510 Laporan UFO Selama 2022, Sebanyak 171 Kasus Belum Teridentifikasi

Jum'at, 13 Januari 2023 - 13:42 WIB
loading...
Pentagon Ungkap Ada 510 Laporan UFO Selama 2022, Sebanyak 171 Kasus Belum Teridentifikasi
Departemen Pertahanan Amerika Serikat secara resmi merilis Laporan Tahunan 2022 tentang fenomena udara tak dikenal (UAP) yang berjumlah 510 kasus. Foto/DoD/Reuters
A A A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat secara resmi merilis Laporan Tahunan 2022 tentang fenomena udara tak dikenal (UAP). Petagon lebih suka menyebut fenomena UFO (benda terbang tak dikenal atau unidentified flying object) dengan UAP (fenomena udara tak dikenal atau unidentified aerial phenomena).

Secara keseluruhan, ada sekitar 510 laporan UAP yang dikumpulkan dari berbagai lembaga dan cabang militer Amerika Serikat. Dokumen mencatat bahwa sebagian besar laporan dikumpulkan dari personel Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara AS melalui saluran resmi.

Laporan itu dikumpulkan badan intelijen dan kantor intelijen militer, Federal Aviation Administration, National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA), Departemen Energi (DoE), dan NASA. Dari total 510 laporan UAP ini, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) Pentagon menyebutkan baru 366 yang diidentifikasi.



Sedangkan sebanyak 171 penampakan UAP yang dilaporkan tetap tidak dapat dikarakterisasi dan tidak dapat diidentifikasi. “Beberapa laporan UAP tampaknya menunjukkan karakteristik penerbangan atau kemampuan kinerja yang tidak biasa, dan ini memerlukan analisis lebih lanjut,” keterangan ODNI dikutip dari laman Space, Jumat (13/1/2023).

Dari jumlah laporan yang terdeteksi, sebanyak 26 laporan dicirikan sebagai sistem pesawat tak berawak (UAS) atau drone. Kemudian 163 laporan dikaitkan dengan balon atau entitas seperti balon, dan 6 laporan sebagai kekacauan di udara seperti burung atau tas belanja plastik di udara.
Pentagon Ungkap Ada 510 Laporan UFO Selama 2022, Sebanyak 171 Kasus Belum Teridentifikasi


Meskipun tidak ada kesimpulan pasti yang mengejutkan tentang asal-usul UAP, dokumen tersebut menyoroti peningkatan penekanan pada keselamatan wilayah udara. Beberapa di antaranya mungkin mewakili upaya pengumpulan data intelijen oleh musuh Amerika Serikat.



“Peristiwa UAP terus terjadi di wilayah udara yang terbatas atau sensitif. Ini kemungkinan menyoroti kekhawatiran akan keselamatan penerbangan atau aktivitas pengumpulan data musuh,” kata ODNI dalam laporan tersebut.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)