6 Misteri di Dunia yang Berhasil Dipecahkan Ilmuwan, Salah Satunya Menggunakan AI

Sabtu, 23 Desember 2023 - 20:14 WIB

4. Pemakai liontin berusia 20 ribu tahun



Arkeolog seringkali menggali alat tulang dan artefak lainnya dari situs-situs kuno, tetapi tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti siapa yang pernah menggunakannya. Pada awal 2023, ilmuwan mendapatkan DNA manusia kuno dari liontin yang terbuat dari tulang rusa yang ditemukan di Gua Denisova di Siberia. Dengan petunjuk itu, mereka dapat mengungkap pemakainya adalah seorang wanita yang hidup antara 19.000 hingga 25.000 tahun lalu.

Dia termasuk dalam kelompok yang dikenal sebagai Ancient North Eurasians, yang memiliki hubungan genetik dengan orang-orang Amerika pertama. DNA manusia kemungkinan tetap terawet dalam liontin dari tulang rusa karena pori-porinya, dan oleh karena itu lebih mungkin mempertahankan materi genetik yang ada dalam sel-sel kulit, keringat, dan cairan tubuh lainnya.

Belum diketahui mengapa liontin gigi rusa tersebut mengandung sejumlah besar DNA wanita kuno itu “Mungkin liontin itu sangat disukai dan dipakai dekat dengan kulit untuk waktu yang sangat lama,” kata Elena Essel, seorang biolog molekuler di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusioner di Leipzig, Jerman, yang mengembangkan teknik baru untuk mengekstrak DNA.



5. Naskah kuno yang rusak diuraikan oleh AI



Sebanyak 1.100 gulungan dihancurkan menjadi abu selama letusan Vesuvius yang terkenal 2.000 tahun lalu. Pada abad ke-18, beberapa penggali mengambil kembali harta besar itu dari lumpur vulkanik.

Koleksi tersebut, dikenal sebagai Gulungan Herculaneum, merupakan perpustakaan terbesar yang diketahui dari zaman kuno, tetapi isi dokumen yang rapuh itu tetap menjadi misteri sampai seorang mahasiswa ilmu komputer dari University of Nebraska memenangkan kontes ilmiah awal tahun ini.

Dengan bantuan kecerdasan buatan dan pencitraan oleh tomografi komputer, Luke Farritor berhasil mendekripsi kata yang ditulis dalam bahasa Yunani kuno pada salah satu gulungan yang menghitam. Farritor diberikan USD40.000 untuk mendekripsi kata "πορφυρας" atau "porphyras," yang merupakan kata Yunani untuk warna ungu. Para peneliti berharap tidak lama lagi seluruh gulungan dapat diuraikan menggunakan teknik ini.

6. Bahan pembuat mumi

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More