Helikopter Ingenuity Kontak Bumi Setelah Mendarat di Mars
Senin, 22 Februari 2021 - 20:22 WIB
HOUSTON - Helikopter pertama yang pernah dikirim ke planet lain dikabarkan dalam kondisi baik setelah mengalami "teror tujuh menit" saat akan mendarat di Planet Mars bersama kapal ruang angkasa NASA , Perseverance.
Helikopter Ingenuity, yang mendarat di Mars dengan Perseverance pada Kamis lalu bisa berkomunikasi dengan pengontrol di Bumi. Pengontrol di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA menerima downlink pada keesokan harinya melalui Mars Reconnaissance Orbiter, yang menunjukkan helikopter seberat 2 kilogram dan stasiun pangkalannya beroperasi normal.
"Keduanya tampaknya bekerja dengan baik. Dengan laporan positif ini, kami akan melanjutkan dengan pengisian baterai helikopter besok," kata Tim Canham, kepala operasi helikopter Ingenuity Mars di JPL, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Space.com.
Prosedur power-up akan mengisi daya enam baterai lithium-ion helikopter hingga kira-kira 30% dari kapasitas yang direncanakan. Lalu data akan dikirim kembali ke Bumi untuk memutuskan bagaimana melanjutkannya pengisian baterainya di masa depan.
Untuk saat ini, JPL berencana mengisi baterai hingga kapasitas 35% dalam beberapa hari lagi. Lalu melakukan sesi pengisian mingguan untuk menjaga helikopter tetap hangat di permukaan Mars yang dingin -dan akhirnya siap untuk penerbangan dalam beberapa bulan.
Ingenuity mendapatkan kekuatannya dari Perseverance sejak saat ini, tetapi begitu penjelajah melepaskan helikopter, pesawat tak berawak akan mengisi daya sendiri sepenuhnya menggunakan panel surya.
"Setelah Perseverance menyebarkan Ingenuity ke permukaan, helikopter kemudian akan menjalani jendela uji terbang eksperimental 30 hari Mars (31 hari Bumi)," kata JPL dalam sebuah pernyataan.
Satu hari Mars atau "sol" adalah 24 jam dan 37 menit, dibandingkan dengan 24 jam di Bumi, dan pengontrol beroperasi di waktu Mars untuk 90 sol pertama dari misi tersebut.
"Jika Ingenuity selamat dari malam pertama Mars yang mendinginkan tulang -di mana suhu turun serendah minus 130 derajat Fahrenheit (minus 90 derajat Celcius) -tim akan melanjutkan penerbangan pertama sebuah pesawat di dunia lain," tambah JPL. "Jika Ingenuity berhasil lepas landas dan melayang selama penerbangan pertamanya, maka lebih dari 90% tujuan proyek akan tercapai. Jika helikopter mendarat dengan sukses dan tetap dapat beroperasi, hingga empat penerbangan lagi dapat dicoba, masing-masing membangun kesuksesan dari yang terakhir," papar JPL.
Penerbangan Ingenuity dapat merintis generasi baru penjelajah Mars menjulang tinggi yang bekerja secara mandiri, atau berdampingan dengan misi pendaratan manusia di masa depan. Drone terbang di Mars bisa mengintai di depan penjelajah untuk merencanakan rute terbaik, atau melayang di atas medan berbahaya untuk melakukan studi ilmiah, di antara aplikasi lainnya.
Helikopter Ingenuity, yang mendarat di Mars dengan Perseverance pada Kamis lalu bisa berkomunikasi dengan pengontrol di Bumi. Pengontrol di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA menerima downlink pada keesokan harinya melalui Mars Reconnaissance Orbiter, yang menunjukkan helikopter seberat 2 kilogram dan stasiun pangkalannya beroperasi normal.
"Keduanya tampaknya bekerja dengan baik. Dengan laporan positif ini, kami akan melanjutkan dengan pengisian baterai helikopter besok," kata Tim Canham, kepala operasi helikopter Ingenuity Mars di JPL, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Space.com.
Prosedur power-up akan mengisi daya enam baterai lithium-ion helikopter hingga kira-kira 30% dari kapasitas yang direncanakan. Lalu data akan dikirim kembali ke Bumi untuk memutuskan bagaimana melanjutkannya pengisian baterainya di masa depan.
Untuk saat ini, JPL berencana mengisi baterai hingga kapasitas 35% dalam beberapa hari lagi. Lalu melakukan sesi pengisian mingguan untuk menjaga helikopter tetap hangat di permukaan Mars yang dingin -dan akhirnya siap untuk penerbangan dalam beberapa bulan.
Ingenuity mendapatkan kekuatannya dari Perseverance sejak saat ini, tetapi begitu penjelajah melepaskan helikopter, pesawat tak berawak akan mengisi daya sendiri sepenuhnya menggunakan panel surya.
"Setelah Perseverance menyebarkan Ingenuity ke permukaan, helikopter kemudian akan menjalani jendela uji terbang eksperimental 30 hari Mars (31 hari Bumi)," kata JPL dalam sebuah pernyataan.
Satu hari Mars atau "sol" adalah 24 jam dan 37 menit, dibandingkan dengan 24 jam di Bumi, dan pengontrol beroperasi di waktu Mars untuk 90 sol pertama dari misi tersebut.
"Jika Ingenuity selamat dari malam pertama Mars yang mendinginkan tulang -di mana suhu turun serendah minus 130 derajat Fahrenheit (minus 90 derajat Celcius) -tim akan melanjutkan penerbangan pertama sebuah pesawat di dunia lain," tambah JPL. "Jika Ingenuity berhasil lepas landas dan melayang selama penerbangan pertamanya, maka lebih dari 90% tujuan proyek akan tercapai. Jika helikopter mendarat dengan sukses dan tetap dapat beroperasi, hingga empat penerbangan lagi dapat dicoba, masing-masing membangun kesuksesan dari yang terakhir," papar JPL.
Penerbangan Ingenuity dapat merintis generasi baru penjelajah Mars menjulang tinggi yang bekerja secara mandiri, atau berdampingan dengan misi pendaratan manusia di masa depan. Drone terbang di Mars bisa mengintai di depan penjelajah untuk merencanakan rute terbaik, atau melayang di atas medan berbahaya untuk melakukan studi ilmiah, di antara aplikasi lainnya.
(iqb)
tulis komentar anda