Mengenal Sosok Edgar Koerner Pencipta Robot Asimo, Pakar Teknik Elektro dan Sibernetika
Sabtu, 15 Oktober 2022 - 15:39 WIB
Prof Dr Ing habil Edgar Koerner merupakan pencipta Asimo, robot humanoid bipedal yang dikembangkan Honda. Foto/Global.Honda
BRUSSELS - Prof Dr Ing habil Edgar Koerner merupakan pencipta Asimo, robot humanoid bipedal yang dikembangkan Honda . Asimo adalah singkatan dari Advanced Step in Innovative Mobility yang berarti mobilitas inovatif tingkat lanjut untuk era baru.
Dalam pidatonya di Parlemen Eropa, Brussels, Belgia, pada 25 Januari 2005, Koerner menjelaskan bahwa kemajuan dalam robotika humanoid, merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan insinyur di bidang penelitian. Koerner yang ketika itu menjabat Presiden Honda Research Institute (Eropa) menyebutkan bahwa robot ini berpotensi memberikan manfaat di masa depan bagi masyarakat.
“Tujuan jangka panjang kami adalah menciptakan robot yang dapat bergerak seperti manusia, berinteraksi dengan mereka, dan membantu mereka. Kami ingin menunjukkan bahwa robotika humanoid dan sistem kognitif akan memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat masa depan," katanya dikutip SINDOnews dari laman Belgium Corporate, Sabtu (15/10/2022).
Dikutip dari laman global.honda, robot Asimo diperkenalkan pertama kali pada tahun 2000 dan dibuat untuk hidup berdampingan serta memberikan manfaat bagi manusia. Pada tahun 2011, versi terbaru diperkenalkan dengan teknologi kontrol perilaku otonom pertama di dunia.
Pencipta robot Asimo, dikutip dari laman modha.org, Edgar Koerner merupakan sosok yang jenius dan punya reputasi di bidang teknologi. Dia belajar teknik elektro, teknik kontrol, dan sibernetika biomedis di Institut Teknologi Ilmenau, Jerman.
Dari tahun 1976 hingga 1984 dia menjabat sebagai asisten profesor/staf senior peneliti dan mendirikan laboratorium penelitian bionik di universitas yang sama. Kegiatan penelitian termasuk pekerjaan eksperimental dalam neurofisiologi dan pemodelan sistem saraf serta dalam psikofisika dan sistem pakar medis.
Dia menerima gelar Dr Ing di bidang sibernetika biomedis pada tahun 1977 dan Dr sc teknik (habilitasi) dalam biocybernetics pada tahun 1984, keduanya dari Ilmenau Institute of Technology. Dari 1984 hingga 1987, dia bergabung dengan Proyek Bioholonics JRDC (Tokyo) sebagai rekan peneliti yang menangani sistem penglihatan mirip otak.
Dalam pidatonya di Parlemen Eropa, Brussels, Belgia, pada 25 Januari 2005, Koerner menjelaskan bahwa kemajuan dalam robotika humanoid, merupakan tantangan bagi para ilmuwan dan insinyur di bidang penelitian. Koerner yang ketika itu menjabat Presiden Honda Research Institute (Eropa) menyebutkan bahwa robot ini berpotensi memberikan manfaat di masa depan bagi masyarakat.
“Tujuan jangka panjang kami adalah menciptakan robot yang dapat bergerak seperti manusia, berinteraksi dengan mereka, dan membantu mereka. Kami ingin menunjukkan bahwa robotika humanoid dan sistem kognitif akan memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat masa depan," katanya dikutip SINDOnews dari laman Belgium Corporate, Sabtu (15/10/2022).
Dikutip dari laman global.honda, robot Asimo diperkenalkan pertama kali pada tahun 2000 dan dibuat untuk hidup berdampingan serta memberikan manfaat bagi manusia. Pada tahun 2011, versi terbaru diperkenalkan dengan teknologi kontrol perilaku otonom pertama di dunia.
Pencipta robot Asimo, dikutip dari laman modha.org, Edgar Koerner merupakan sosok yang jenius dan punya reputasi di bidang teknologi. Dia belajar teknik elektro, teknik kontrol, dan sibernetika biomedis di Institut Teknologi Ilmenau, Jerman.
Dari tahun 1976 hingga 1984 dia menjabat sebagai asisten profesor/staf senior peneliti dan mendirikan laboratorium penelitian bionik di universitas yang sama. Kegiatan penelitian termasuk pekerjaan eksperimental dalam neurofisiologi dan pemodelan sistem saraf serta dalam psikofisika dan sistem pakar medis.
Dia menerima gelar Dr Ing di bidang sibernetika biomedis pada tahun 1977 dan Dr sc teknik (habilitasi) dalam biocybernetics pada tahun 1984, keduanya dari Ilmenau Institute of Technology. Dari 1984 hingga 1987, dia bergabung dengan Proyek Bioholonics JRDC (Tokyo) sebagai rekan peneliti yang menangani sistem penglihatan mirip otak.
tulis komentar anda