Fakta Ilmiah di Balik Jamur Zombi Cordyceps di Serial The Last of Us

Senin, 30 Januari 2023 - 09:22 WIB
loading...
A A A
Namun, Cordyceps tidak dapat bertahan pada suhu tubuh manusia. Sehingga tidak dapat menginfeksi manusia. Ada juga spesies jamur lain menghasilkan zat yang dapat mengubah pikiran dan memengaruhi perilaku manusia.

2. Fakta: Jamur Bisa Mempengaruhi Otak dan Perilaku Manusia
Fakta Ilmiah di Balik Jamur Zombi Cordyceps di Serial The Last of Us

Beberapa jamur dapat mempengaruhi otak dan perilaku manusia. Contohnya psilocybin, senyawa halusinogen dalam magic mushroom yang tumbuh di kotoran sapi. Jamur ergot juga memiliki reputasi untuk mengubah pikiran manusia.

“Setiap kali Anda minum bir, perilaku Anda dipengaruhi oleh produk sampingan dari jamur, yaitu etanol,” kata David Hughes, yang mempelajari Cordyceps dan konsultan video game “The Last of Us”.

Jamur Cryptococcus juga dapat menyebar dari paru-paru ke otak dan menyebabkan meningitis — peradangan — yang dapat mengubah perilaku. Namun, jamur pengubah pikiran “tidak bisa melompat ke tubuh manusia dan memengaruhi perilaku yang memungkinkan penularan,” kata Hughes.

3. Fiksi: Penularan Zombi Jamur Antar Manusia
Penyakit jamur dapat menular dari hewan ke manusia. Tetapi gagasan bahwa jamur seperti Cordyceps dapat bermutasi sehingga bisa melompat dari serangga ke manusia dan tetap mempertahankan kemampuannya untuk memanipulasi perilaku tidak masuk akal.

“Semut dan manusia sangat berbeda. Kita memiliki sistem kekebalan, kita hidup pada suhu yang berbeda. Suhu tubuh manusia jauh lebih tinggi. Jadi ada beberapa hal mendasar yang akan sangat sulit bagi jamur tertentu untuk hidup,” beber Hughes.

4. Fakta: Belum Ada Vaksin untuk Jamur Pembunuh
Fakta Ilmiah di Balik Jamur Zombi Cordyceps di Serial The Last of Us

Dalam The Last of Us, kasus pertama Cordyceps di manusia muncul di Jakarta. Diceritakan, pemerintah meminta ahli mikologi (Christine Hakim) untuk mengidentifikasi jamur di bawah mikroskop. Ia juga melihat jamur keluar dari mulut warga sipil yang telah meninggal.

“Tidak ada obat. Tidak ada vaksin,” kata Christine Hakim dengan muram kepada seorang pejabat pemerintah. Dia merekomendasikan agar pemerintah mengebom seluruh kota.

Dalam kehidupan nyata, memang benar bahwa tidak ada vaksin untuk infeksi jamur yang mematikan. Hanya ada beberapa kelas obat, dan tidak selalu dapat diandalkan.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2555 seconds (0.1#10.140)