Asal Usul Rubah Kucing Legendaris Terungkap, Punya Gen Mirip Kucing Liar

PARIS - Asal usul Rubah kucing yang legendaris berhasil diungkap ilmuwan setelah hampir 100 tahun melakukan penelitian genetika. Rubah Kucing pertama kali terdokumentasi di pulau Mediterania Korsica pada 1929 dengan nama ghjattu volpe.

Kucing liar Korsika mendapat julukan rubah kucing karena memiliki warna seperti rubah dan ekornya yang besar. Meskipun dinamai Rubah Kucing, ternyata spesies ini bukan hibrida kucing-rubah.

Hasil penelitian genetika para ilmuwan, kucing liar Korsika termasuk dalam genus Felis bersama kucing liar dan kucing domestik lainnya. Namun, para peneliti sedang mempelajari genetika mereka untuk mengetahui penempatan yang tepat dalam kelompok tersebut.



“Kami memiliki bukti bahwa kucing kecil ini memiliki identitas genetiknya sendiri. Ini adalah langkah pertama untuk diakui sebagai subspesies,” kata Sebastien Devillard, asisten profesor ekologi evolusioner di Universitas Claude Bernard Lyon 1 di Prancis, kepada Live Science, Jumat (24/3/2023).

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Ecology pada 19 Januari tahun ini menemukan bahwa kucing liar Korsika mungkin merupakan subspesies, atau kelompok berbeda dalam spesies Felis yang diketahui. Kantor Prancis untuk Keanekaragaman Hayati, yang terlibat dalam studi jangka panjang, menerbitkan pernyataan tentang temuan Januari pada 16 Maret.

Devillard dan rekan-rekannya membandingkan sampel genetik dari kucing liar dan kucing domestik di Korsica dengan yang berasal dari pulau tetangga Sardinia dan daratan Eropa. Mereka menemukan bahwa kucing liar Korsika berbeda dari kucing liar Eropa, kucing domestik, dan, pada tingkat lebih rendah, kucing liar Sardinia.

Kucing liar Korsika memiliki garis-garis yang lebih sedikit daripada kucing liar Eropa dan kucing liar Sardinia. Para peneliti masih perlu membandingkan kucing liar Korsika dengan kucing liar daratan Timur Dekat sebelum mereka dapat dinyatakan sebagai subspesies baru.



Ada beberapa garis keturunan kucing liar terkait di Eropa, Asia, dan Afrika, dan para peneliti masih memutuskan di mana spesies masing-masingnya. Proses ini semakin diperumit dengan adanya kucing domestik, yang kawin silang dan berhibridisasi dengan kucing liar.

Kucing liar secara tradisional dikelompokkan bersama di bawah spesies Felis silvestris, dengan sebagian besar kucing liar Eropa di subspesies Felis s. silvestris dan sebagian besar kucing liar Afro-Asia di subspesies Felis s. lybica.


Namun, International Union for Conservation of Nature sekarang mengakui kucing liar Afro-Asia sebagai spesiesnya sendiri (Felis lybica). Garis lybica penting untuk memahami kucing domestik dan penelitian kucing liar Korsika yang baru.

“Lybica adalah nenek moyang kucing domestik, dan menurut kami beberapa lybica diperkenalkan pada tahap paling awal domestikasi di Korsica dan di Sardinia,” kata Devillard. Ini mungkin terjadi sekitar 8.000 tahun yang lalu dan kucing liar tetap liar sejak itu, tambah Devillard.

Kucing liar Korsika hidup di ketinggian hingga sekitar 2.000 meter, dan Devillard menduga mereka dapat menangkap ikan di sungai Korsika. Para peneliti akan terus mempelajari kucing liar untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan mereka dan menjabarkan sejarah evolusinya.