Populasi Orca di Pacific Northwest Berkurang Akibat Perkawinan Sedarah

Kamis, 30 Maret 2023 - 18:07 WIB
loading...
Populasi Orca di Pacific Northwest Berkurang Akibat Perkawinan Sedarah
Populasi kecil orca yang hidup di Samudra Pasifik di lepas pantai barat laut Amerika Utara terus menurun akibat perkawinan sedarah. Foto/NOAA
A A A
WASHINGTON - Populasi kecil orca yang hidup di Samudra Pasifik di lepas pantai barat laut Amerika Utara terus menurun akibat perkawinan sedarah. Paus pembunuh di lepas pantai British Columbia, Washington, dan Oregon, sangat terisolasi sehingga melakukan perkawinan sedarah .

Sementara para ilmuwan telah lama menduga bahwa perkawinan sedarah telah terjadi di dalam kelompok tersebut. Setelah para peneliti melakukan pengurutan genomic, mereka melihat betapa mengerikan situasi ini.

Tim peneliti internasional menemukan bahwa kelompok orca yang mereka pelajari, termasuk 100 orca hidup dan mati (Orcinus orca), yang 73 di antaranya masih hidup memiliki tingkat keragaman genetik yang lebih rendah. Para peneliti menemukan tingkat perkawinan sedarah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan populasi Pasifik Utara lainnya.



Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Ecology and Evolution pada 20 Maret 2023 menyebutkan bahwa salah satu alasan penurunan ini adalah jangkauan geografis grup yang terbatas. “Mereka sedikit lebih terisolasi secara genetik dari populasi lain,” kata Michael Ford, ilmuwan Pusat Sains Perikanan Barat Laut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) di Seattle kepada Live Science, Kamis (30/3/2023).

Mempelajari susunan genetik ini menambah pemahaman para ilmuwan penyebab populasi orca Residen Selatan ini gagal berkembang. “Dari pengurutan genetika diketahui beberapa paus adalah hasil perkawinan sedarah antara induk dan salah satu anaknya,” kata Ford.
Populasi Orca di Pacific Northwest Berkurang Akibat Perkawinan Sedarah


Selain itu, orca betina dengan tingkat perkawinan sedarah terendah dapat memiliki 2,6 keturunan dalam hidup mereka. Sementara betina dengan perkawinan sedarah tinggi akan memiliki rata-rata 1,6 anak. “20% lainnya dibesarkan di antara sepupu pertama,” tambah Ford.



Namun, para peneliti memperingatkan bahwa perkawinan sedarah kemungkinan bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan penurunan populasi. Dampak manusia seperti lalu lintas kapal dan polusi juga berdampak pada hewan, menurut pernyataan itu.

“Beberapa habitat inti berada di lingkungan perkotaan dengan banyak lalu lintas kapal kecil dan kapal besar. Kondisi ini secara langsung mengganggu atau memengaruhi kemampuan untuk berburu salmon secara efektif," kata Ford.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3223 seconds (0.1#10.140)