2 Penyebab Mengeringnya Sungai Efrat, Ternyata Ini Biangnya!

Jum'at, 31 Maret 2023 - 17:40 WIB
loading...
2 Penyebab Mengeringnya...
Sungai Efrat menjadi salah satu sungai tertua yang memiliki peranan penting di dunia. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Sungai Efrat menjadi salah satu sungai tertua yang memiliki peranan penting di dunia . Bersama sungai Tigris, Efrat memiliki sumber mata air terpisah dalam jarak 80 km di Turki timur dan mengalir ke tenggara melalui Suriah utara serta Irak ke ujung Teluk Persia.

Berstatus sebagai sungai terpanjang di Asia Barat, Efrat juga menjadi rumah bagi berbagai jenis hewan seperti ular hingga mamalia kecil dan besar. Selain itu, di sekitarnya juga kerap terlihat berang-berang, landak, sampai babi hutan yang sering mampir untuk minum dari sungainya.

Pada perkembangannya, sungai Efrat telah mengalami kekeringan selama bertahun-tahun. Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhinya.


Penyebab Sungai Efrat Mengering

1. Perubahan Iklim

Sungai Efrat mulai mengering selama bertahun-tahun. Dalam hal ini, penyebabnya cukup beragam. Sebut saja seperti perubahan iklim, hingga banyak bendungan ilegal.

Namun, dari sekian kemungkinan faktor di atas, curah hujan yang rendah menjadi penyebab utama. Mengutip laman A-Z Animals, Jumat (31/3/2023), sebelumnya di Irak terjadi kondisi perubahan iklim yang cukup buruk.

Sebagai dampaknya, wilayah Irak dan daerah sekitarnya mengalami kenaikan suhu. Dalam hasilnya, salah satu keadaan yang muncul adalah tingkat hujan yang jarang atau rendah, sehingga memicu kekeringan.

Hal ini senada dengan sebuah laporan yang muncul pada tahun 2021 lalu. Singkatnya, saat itu mereka memperingatkan bahwa sungai Efrat-Tigris bisa mengering pada 2040 karena penurunan permukaan air dan kekeringan yang didorong perubahan iklim.

Data Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) milik NASA sebelumnya mengumpulkan data yang menunjukan cekungan sungai Tigris-Efrat kehilangan 144 kilometer kubik air tawar pada periode 2003-2013.

Keadaan tersebut diperparah dengan kondisi kebutuhan air tawar yang terus meningkat serta perbedaan interpretasi hukum internasional masing-masing negara di sekitarnya.


2. Masalah Politik

Aliran sungai Tigris-Efrat telah turun sebesar 40 persen dalam beberapa dekade terakhir. Mengutip laman LA Times, salah satu penyebabnya adalah karena negara-negara di sepanjang sungai tersebut.

Dalam hal ini, negara seperti Turki, Suriah, Irak, dan Iran mengejar pembangunan infrastruktur untuk penggunaan air sungai yang cepat dan sepihak. Hal tersebut juga diperparah dengan sikap keras kepala masing-masing negara untuk mencegah kesepakatan berbagi sungai secara adil.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2020 seconds (0.1#10.140)