Bukan di Indonesia, Lebah di Pulau Ini Menghasilkan Madu Terbaik di Dunia

SANTIAGO - Pada Pulau Paskah yang berada di tengah Samudera Pasifik tenggara, terdapat lebah yang terisolasi di pulau tersebut.



Namun, menariknya lebah Pulau Paskah bebas dari semua patogen dan pestisida yang merusak populasi global.

Karena. terhindar dari patogen dan pestisida, membuat lebah Pulau Paskah digadang-gadang menghasilkan madu yang paling murni di dunia.

Seperti yang dilansir dari laman odditycentral, peternak lebah di Pulau Paskah Chile, sepenuhnya sadar bahwa lebah mereka suatu hari nanti bisa menjadi penyelamat polinator di dunia.

Karena, dengan koloni lebah di seluruh dunia yang berjuang untuk bertahan dari ancaman seperti keracunan pestisida, penyakit baru dan perubahan iklim, lebah di Pulau Paskah mungkin satu-satunya di dunia yang belum pernah terpengaruh oleh masalah tersebut.

Pemilik dari lebah di Pulau Paskah itu pun berharap demikian. Karena, mereka berhasil meyakinkan pemerintah setempat untuk melarang impor lebah, karena bisa muncul risiko kontaminasi yang cukup besar.

"Di sini para petani praktis tidak menggunakan pestisida, mereka menggunakan teknik budidaya leluhur," Rodrigo Labras selaku peternak lebah, seperti yang dikutip dari laman odditycentral (16/4/2023).

Lebih lanjut LAbras juga menambahkan, air di pulau tersebut juga sangat alami, dan memiliki sumber air bersih di seluruh pulau.

Namun, yang paling utama yakni lebah tersebut tidak terjangkit penyakit apapun. Karena itu, pihak pengelola pun tidak perlu menggunakan produk kimia apapun ke sarah lebah atau lebah itu sendiri.

Sebuah pengujian bahkan menunjukan, bahwa lebah di Pulau Paskah kurang memiliki kekerabatan dengan lebah lainnya di dunia, hingga menunjukan bahwa polinator di sini benar-berbeda, dan suatu hari akan menjadi penyelamat spesies tersebut.

Pulau Paskah sendiri merupakan satu-satunya surga sejati yang masih dimiliki lebah di Bumi. Karena, bila kita bermaksud menyelamatkan spesies ini sepenuhnya, kantong kecil mungkin memainkan peran sangat penting.

Namun, tidak hanya menjadi lebah paling sehat di dunia, Lebah Pulau Paskah pun cukup produktif. Karena iklim pulau yang menyenangkan, cuaca musim semi hampir tahun, lebah tetap aktif antara 90-120 kilo madu per tahun.

Hal itu cukup besar dibandingkan dengan 20 kg yang dihasilkan oleh sarang lebah berukuran sama di tempat lain.

Sementara itu, karena tidak adanya penyakit lebah di Pulau Paskah, peternak lebah tidak lagi menggunakan antibiotik apapun, tidak ada risiko kontaminasi pestisida, hingga menghasilkan madu paling murni di dunia.