Pohon Raksasa Tertua di Dunia, Cemara Patagonia dari Chile Ini Berusia 5.000 Tahun

Senin, 01 Mei 2023 - 17:11 WIB
loading...
Pohon Raksasa Tertua di Dunia, Cemara Patagonia dari Chile Ini Berusia 5.000 Tahun
Pohon cemara endemik dari Amerika Selatan, Cupressoides Fitzroya, yang tumbuh di hutan wilayah selatan Los Rios, Chile, bakal tercatat sebagai pohon tertua di dunia. Foto/ZME Science/iflscience
A A A
SANTIAGO - Pohon cemara endemik dari Amerika Selatan, Cupressoides Fitzroya, yang tumbuh di hutan wilayah selatan Los Rios, Chile, bakal tercatat sebagai pohon tertua di dunia. Pohon yang dikenal sebagai cemara Patagonia ini tumbuh di tepi jurang hutan, diyakini berusia lebih dari 5.000 tahun.

Usia cemara Patagonia yang dijuluki Great Grandfather ini lebih tua dari Methuselah, pinus bristlecone Great Basin berusia 4.850 tahun yang ditemukan di California di Amerika Serikat. Methuselah saat ini menyandang gelar sebagai pohon tertua di planet Bumi.

Pohon cemara Patagonia ini menjulang setinggi 28 meter dan memiliki diameter batang pohon sekitar 4 meter atau 13 kaki. Cemara Patagonian adalah spesies pohon terbesar di Amerika Selatan.



“Ini adalah salah satu spesies yang selamat, tidak ada yang memiliki kesempatan untuk hidup begitu lama,” kata Antonio Lara, seorang peneliti di Universitas Austral dan pusat ilmu iklim dan ketahanan Chile, dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Senin (1/5/2023).

Batang pohon cemara ini diyakini berisi informasi ilmiah yang dapat menjelaskan bagaimana planet ini beradaptasi dengan perubahan iklim. Karena ketenarannya yang semakin meningkat, badan kehutanan nasional Chile harus menambah jumlah penjaga taman dan membatasi akses pengunjung. Sebaliknya, lokasi detail pohon Methuselah tetap dirahasiakan.
Pohon Raksasa Tertua di Dunia, Cemara Patagonia dari Chile Ini Berusia 5.000 Tahun


Pohon cemara Patagonia Great Grandfather pertama kali ditemukan penjaga taman nasional Bernama Anibal Henriquez ketika berpatroli di hutan pada tahun 1972. Dia tetap merahasiakan penemuannya ini sampai meninggal akibat serangan jantung 16 tahun kemudian saat berpatroli di hutan yang sama dengan menunggang kuda.

“Dia tidak ingin orang dan turis tahu (di mana itu) karena dia tahu itu sangat berharga," kata putrinya Nancy Henriquez, yang juga seorang penjaga taman. Keponakan Henrique, Jonathan Barichivich, sekarang menjadi salah satu ilmuwan yang mempelajari spesies tersebut.



Pada tahun 2020, Barichivich dan Lara berhasil mengekstraksi sampel dari Great Grandfather menggunakan bor manual terpanjang yang ada, tetapi mereka tidak mencapai pusatnya. Barichivich mengatakan bahwa 80 persen dari kemungkinan lintasan menunjukkan pohon itu berusia 5.000 tahun.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2776 seconds (0.1#10.140)