Bayi di Inggris Dilahirkan dengan Teknik Eksperimental Penggabungan 3 DNA

Kamis, 11 Mei 2023 - 11:21 WIB
loading...
Bayi di Inggris Dilahirkan dengan Teknik Eksperimental Penggabungan 3 DNA
Bayi eksperimental penggabungan 3 DNA lahir di Inggris. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Bayi di Inggris lahir dengan teknik eksperimental yang menggabungkan DNA dari tiga orang. Teknik ini digunakan untuk mencegah anak-anak mewarisi penyakit genetik langka dari orang tuanya.

Dilansir dari AP News, Otoritas Pemupukan dan Embriologi Manusia Inggris mengatakan, kurang dari lima bayi telah dilahirkan dengan cara ini, di Inggris. Sayang, mereka tidak merincinya lebih lanjut.

"Pada 2015, Inggris menjadi negara pertama yang mengadopsi metode pengatur undang-undang untuk membantu mencegah wanita dengan mitokondria mencelakakan bayi mereka," kata laman itu, dikutip Rabu (10/5/2023).



Cacat genetik dapat mengakibatkan penyakit, seperti distrofi otot, epilepsi, masalah jantung, dan kecacatan intelektual. Sekitar satu dari 200 anak, di Inggris, dilahirkan dengan gangguan mitokondria.

Sampai saat ini, sebanyak 32 pasien tengah menjalani perawatan akibat gangguan mitokondria tersebut.

"Untuk seorang wanita dengan mitokondria, para ilmuwan mengambil bahan genetik dari telur atau embrio, yang kemudian dipindahkan ke telur donor atau embrio yang masih memiliki mitokondria yang sehat," jelasnya.

Namun, dengan catatan masih memiliki sisa DNA kuncinya. Embrio yang dibuahi, kemudian dipindahkan ke dalam rahim ibu. Bahan genetik dari telur yang disumbangkan terdiri dari kurang 1%.

"Perawatan donasi mitokondria menawarkan keluarga dengan penyakit mitokondria parah kemungkinan anak yang sehat. Tetapi ini hanya hari-hari awal," sambungnya.

Mereka berharap, sejumlah ilmuwan dari Universitas Newcastle juga terlibat dan segera menerbitkan penelitian itu.



Inggris mengharuskan setiap wanita yang menjalani perawatan untuk menerima persetujuan dari otoritas pemupukan dan embriologi manusia dengan syarat tidak meneruskan penyakit genetik.

Namun, langkah ini mendatangkan kritik dari banyak pihak. Para pengkritik mengatakan, untuk menghindari meneruskan penyakit kepada anak-anak, masih banyak cara seperti donasi telur atau tes skrining.

"Metode eksperimental belum terbukti aman," ungkap mereka.

Yang lain memperingatkan, bahwa mengutak-atik kode genetik dengan cara ini bukan hanya untuk menghindari penyakit yang diwariskan, tetapi cara untuk memiliki anak yang lebih tinggi, lebih kuat, lebih pintar, atau lebih baik.

Meski demikian, di Amerika Serikat (AS) metode ini telah lama digunakan. Bayi pertama yang dilahirkan dengan teknik ini, pertama kali dilakukan pada 2016, setelah perawatan dilakukan di Meksiko.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1882 seconds (0.1#10.140)