5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Ada Faktor El Nino dan Kemarau Panjang

Jum'at, 19 Mei 2023 - 18:23 WIB
loading...
5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Ada Faktor El Nino dan Kemarau Panjang
Kebakaran hutan di Indonesia disebabkan berbagai faktor, di antaranya adanya fenomena El Nino dan kemarau panjang. Foto/Nature
A A A
JAKARTA - Kebakaran hutan paling besar di Indonesia terjadi pada tahun 1997-1998 dan tahun 2015 yang membakar sekitar 9,7 juta dan 2,6 juta hektare hutan dan lahan. Dua kebakaran hebat itu terjadi didukung oleh faktor kondisi musim kemarau berkepanjangan dan El Nino yang terjadi di Indonesia.

Menurut laman Pantau Gambut, total emisi yang dikeluarkan dari sektor kehutanan pada tahun 2015 nilainya mencapai 1,5 juta Gg CO2 dan di tahun 2019 sebesar 923 ribu Gg CO2. Berikut 5 peristiwa kebakaran hutan yang parah di Indonesia dirangkum dari laman Forum Geosaintis Muda Indonesia (FMGI).

1. Kebakaran Hutan 1982

Kebakaran hutan pertama terbesar terjadi di Kalimantan Timur pada tahun 1982 akibat musim kemarau panjang dan fenomena El Nino. Kebakaran itu menghanguskan lahan seluas 3,2 juta hektare (ha) di wilayah Kalimantan Timur, sebanyak 2,7 juta ha merupakan hutan hujan tropis.

World Resources Institute (WRI) juga melaporkan bahwa kerugian akibat kebakaran hutan ini mencapai USD9 miliar. Kabut asap dari kebakaran hutan juga mengganggu transportasi darat dan udara di wilayah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.



2. Kebakaran Hutan 1997-1998

Kebakaran hutan pada tahun 1997-1998, dikutip dari laman Cifor, menghanguskan sekitar 9,7 juta ha lahan di Indonesia, termasuk yang terparah di dunia. Kerugian ekonomi yang tercatat akibat kebakaran hutan ini mencapai USD4,4 miliar.

Dampak kabut asap juga dirasakan hingga ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Kabut asap yang menyelimuti langit ini membuat Air Pollution Index (API) mencapai ke level yang berbahaya (hingga 849).

3. Kebakaran Hutan 2006

Berbeda dengan kebakaran hutan pada tahun-tahun sebelumnya yang dipicu fenomena El Nino, pada tahun 2006 fenomena El Nino yang terekam cukup rendah. Namun, aktivitas pembakaran lahan yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab kebakaran tahun itu.



Lebih dari 3 juta ha lahan telah terbakar dan memicu terjadinya polusi udara yang levelnya berhasil terekam melalui instrumen NASA yang disebut Measurements of Pollution in the Troposphere (MOPITT). Selain gas karbon monoksida, gas karbon dioksida juga menjadi salah satu gas yang dihasilkan akibat kebakaran hutan dan lahan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2080 seconds (0.1#10.140)