Ahli Astrologi Sebut Benda yang Jatuh di Papua Nugini Serupa dengan Pemusnah Dinosaurus

Senin, 04 September 2023 - 15:34 WIB
loading...
Ahli Astrologi Sebut Benda yang Jatuh di Papua Nugini Serupa dengan Pemusnah Dinosaurus
Bola logam yang jatuh di perairan Papua Nugini. (Foto: Daily Mail)
A A A
JAKARTA - Hasil analisis terbaru mengenai pecahan benda langit yang jatuh di perairan Papua Nugini pada 2014 lalu, cukup mengejutkan.

Bola-bola logam tersebut diduga serupa dengan meteorit yang pernah menghantam Bumi jutaan tahun lalu, menghancurkan era dinosaurus. Benda-benda tersebut kemungkinan besar pecahan dari planet lain yang dihantam meteorit.

“Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa benda yang mirip dengan apa yang memusnahkan dinosaurus di bumi menabrak planet di sistem bintang lain dan mengeluarkan sejumlah material dari inti dan lautan magma yang kemudian meleleh menjadi satu akibat dampaknya,” kata Dr Phil Sutton, ahli astrofisika di Universitas Lincoln dikutip dari Daily Mail, Senin (4/9/2023).

Sebelumnya, bola-bola logam ini disebut oleh professor Harvard Avi Loeb diciptakan menggunakan teknologi luar angkasa. Bisa jadi, pecahan logam tersebut berasal dari sisa-sisa pesawat luar angkasa alien.



Profesor Loeb mengklaim susunan kimia yang tidak biasa dari 57 bola logam yang ditemukan di dasar laut menunjukkan asalnya dari luar tata surya.

Meski analisanya berbeda, Dr Phil Sutton sependapat dengan Profesor Loeb tentang asal benda langit tersebut.
Dia mengatakan susunan pecahan tersebut menandakan bahwa bola logam tersebut kemungkinan besar berasal dari luar tata surya, di wilayah alam semesta yang sangat berbeda.



Dalam studi sebelumnya, Profesor Loeb mengatakan pola kimia yang terlihat pada fragmen tersebut, tidak seperti pola yang ada pada meteorit biasa.

“Ini berasal dari bintang lain dan berpotensi menjadi bagian dari planet dari sistem bintang lain,” katanya.

Pecahan logam ini bisa saja terlempar dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga bergerak cukup cepat untuk keluar dari sistem bintang tempatnya berada. “Saya pikir itu mungkin penjelasan yang paling masuk akal,” ujarnya.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1675 seconds (0.1#10.140)