5 Fakta Lithium yang Ditemukan di Iran, Terbesar Kedua di Dunia

Selasa, 19 September 2023 - 16:27 WIB
loading...
A A A

3. Berpotensi Meningkatkan Perekonomian Iran di Tengah Sanksi Barat


Penemuan lithium ini memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan perekonomian Iran. Mengingat harga logam ini sempat menanjak pesat pada tahun lalu karena tingginya produksi kendaraan listrik.

Meskipun tahun ini harga sempat mengalami kemerosotan, namun itu bukanlah penghalang di masa depan. Terlebih penggunaan kendaraan listrik kini tengah digencarkan oleh beberapa negara termasuk Indonesia.

Setelah terbebani sanksi internasional, pelemahan mata uang yang mencapai titik terendah dolar, terisolasi dari sistem keuangan global, membuat penemuan logam ini seakan jadi cahaya harapan baru bagi Iran.

Terlebih, Iran telah dikenal sebagai salah satu produsen minyak dan gas top meskipun ekspornya secara luas tergerus karena sanksi.



Produk mineral saat ini menyumbang tidak lebih dari 0,6% PDB Iran. Pada tingkat saat ini, cadangan mineral Iran bernilai USD700 miliar, dengan nilai tambah diperkirakan mencapai USD4 triliun, menurut laporan Iran.

4. Akan Memproduksi Lithium dalam Waktu Dua Tahun


Iran berencana untuk memulai produksi lithium dalam waktu dua tahun menurut Kantor Berita Tasnim pada 6 Maret 2023, mengutip pernyataan seorang pejabat negara tersebut.

Amerika Selatan masih memimpin dunia dalam hal simpanan litium dengan selisih yang cukup besar, dengan Chili yang memiliki simpanan lithium sebesar 9,2 juta ton, atau 58% dari cadangan global.

5. Memperkuat Hubungan dengan China


Sementara itu, China saat ini merupakan pasar baterai lithium terbesar di dunia karena penjualan kendaraan listriknya yang melonjak. Pada kuartal pertama, lebih dari 60% dari seluruh mobil yang terjual di negara ini adalah model listrik atau hybrid.

Produksi lithium dalam skala besar hanya akan semakin memperdalam hubungan antara Iran dan China dan memperkuat aliansi non-blok yang coba dibangun oleh Moskow dan Beijing dalam persaingan dengan dunia “unipolar” yang dipimpin oleh AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2464 seconds (0.1#10.140)