6 Hewan yang Punah Akibat Nafsu Makan Manusia

Senin, 06 November 2023 - 09:00 WIB
loading...
6 Hewan yang Punah Akibat Nafsu Makan Manusia
Merpati penumpang terakhir mati pada 1 September 1914 di kebun binatang Cincinnati, Ohio. (Foto: Britannica)
A A A
JAKARTA - Kepunahan selalu terjadi dalam berbagai aspek, termasuk pada beberapa spesies hewan. Kepunahan hewan hampir secara langsung terkait dengan nafsu makan manusia yang tidak pernah terpuaskan.

Berikut beberapa hewan yang hilang akibat eksploitasi manusia tanpa berpikir panjang dilansir dari laman Brittanica, Senin (6/11/2023).

1. Burung Dodo

6 Hewan yang Punah Akibat Nafsu Makan Manusia


Burung Dodo tidak bisa terbang dan biasanya bersarang di darat. Dulunya sering banyak ditemukan di pulau Mauritus, Samudera Hindia. Dodo memiliki berat sekitar 23 kilogram dan memiliki bulu berwarna biru keabu-abuan serta kepala yang besar.

Para pelaut asal Portugis menemukannya sekitar tahun 1507. Para pelaut ini dengan cepat memusnahkan populasi Dodo sebagai sumber daging segar yang mudah untuk pelayaran mereka. Burung Dodo terakhir dibunuh pada 1681. Sayangnya, sangat sedikit deskripsi ilmiah atau spesimen museum yang ada.


2. Sapi Laut Steller

6 Hewan yang Punah Akibat Nafsu Makan Manusia


Spesies yang ditemukan oleh naturalis Jerman George W. Steller pada 1741. Sapi laut ini pernah menghuni wilayah dekat pantai Kepulauan Komador di Laut Bering. Jauh lebih besar daripada manate dan dugong masa kini, sapi laut ini mencapai panjang 9-10 meter dan berat sekitar 20 metrik ton.

Hewan jinak ini mengapung di permukaan peraian pantai, namun sayangnya tidak memiliki kemampuan untuk menyelam. Hal ini menjadikan mereka sasaran empuk bagi para pemburu anjing laut Rusia. Spesies ini musnah pada 1768, atau kurang dari 30 tahun setelah pertama kali ditemukan. Tidak ada spesimen yang diawetkan saat ini.

3. Merpati Penumpang


Dulunya terkenal karena kawanan migrasinya yang sangat besar sehingga membuat langit menjadi gelap selama berhari-hari, merpati penumpang diburu hingga punah pada 1900an.

Pemburu sering kali menyerbu tempat bersarangnya dan memusnahkan seluruh koloni dalam satu musim kawin. Sejak 1870, penurunan spesies menjadi drastis dan beberapa upaya gagal dilakukan untuk membiakkan burung di penangkaran. Merpati penumpang terakhir diketahui bernama Martha, mati pada 1 September 1914, di kebun binatang Cincinnati, Ohio.


4. Auroch Eurasia


Auroch Eurasia berbentuk seperti seekor lembu liar berukuran besar yang pernah berkeliaran di stepa Eropa, Siberia, dan Asia Tengah. Tingginya bisa mencapai 1,8 meter. Sebagai hewan buruan, Auroch Eurasia diburu secara berlebihan dan secara bertahap punah secara lokal di banyak wilayah jelajahnya.

Pada 1564, pengawas hewan mencatat hanya 38 hewan dalam survei kerajaan dan Auroch Eurasia terakhir yang diketahui, seekor betina, mati di Polandia pada 1627 karena sebab alami.

5. Auk Besar


Auk besar sebentuk burung laut yang tidak bisa terbang dan berkembang biak secara berkoloni di pulau berbatu di Atlantik Utara, yaitu St. Kilda, kepulauan Faroe, Islandia, dan pulau Funk di lepas pantai Newfoundland.

Auk besar ini dibunuh oleh pemburu untuk dijadikan bahan makanan dan umpan terutama pada awal 1800an. Sejumlah besar burung ditangkap oleh para pelaut. Mereka menggiring burung-burung tersebut ke atas papan dan membantai mereka dalam perjalanan ke dalam palka kapal. Spesies ini terakhir dibunuh pada 1844 di Pulau Eldey.

6. Mammoth Berbulu


Mammoth berbulu menjadi spesies paling terkenal. Hewan berukuran besar ini punah sekitar 7.500 tahun yang lalu, setelah berakhirnya zaman es terakhir. Perburuan besar-besaran dan tekanan akibat pemanasan iklim merupakan kombinasi yang mematikan, dan tampaknya mamut yang perkasa pun tidak dapat menahan nafsu makan manusia di dunia yang terus berubah.

MG/Athaya Ramadhan
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1069 seconds (0.1#10.140)