Berkecepatan 20 Km Per Detik, Komet Setan Berukuran 3 Kali Gunung Everest Menuju Bumi

Kamis, 09 November 2023 - 15:16 WIB
loading...
Berkecepatan 20 Km Per Detik, Komet Setan Berukuran 3 Kali Gunung Everest Menuju Bumi
Sebuah komet raksasa yang disebut 12P/Pons-Brooks dan berukuran tiga kali Gunung Everest melaju menuju Bumi dengan kecepatan 20 km per detik. Foto/Daily Mail
A A A
WASHINGTON - Sebuah komet raksasa yang disebut 12P/Pons-Brooks dan berukuran tiga kali Gunung Everest melaju menuju Bumi. Komet berdiameter sekitar 18 mil ini digambarkan sebagai gunung berapi dingin meluncur dengan kecepatan 20 km per detik atau 40.000 mil per jam.

Ledakan-ledakan es dan gas ini menciptakan jejak material saat meluncur melintasi ruang angkasa dengan kecepatan ribuan mil per jam. Akibatnya, komet tersebut sehingga terlihat seperti sepasang tanduk setan sehingga mendapat julukan komet setan.

Komet tersebut, pertama kali ditemukan pada tahun 1812 dan diperkirakan akan mencapai titik terdekat dalam orbit Bumi pada bulan Juni 2024. Untungnya jaraknya tidak cukup dekat dengan Bumi sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi manusia.



Ketika pada jarak yang dekat dengan Bumi, komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan akan terlihat dengan mata telanjang sebagai gumpalan samar mirip bintang dengan ekor kabur. Komet ini terdiri dari inti yang terdiri dari es, debu, dan partikel batuan kecil.

Komet 12P/Pons-Brooks dikenal sebagai komet kriovolkanik atau gunung berapi dingin yang artinya menunjukkan aktivitas vulkanik. Hanya saja aktivitas vulkanik komet kriovolkanik melepaskan campuran gas dan es, bukan lava.
Berkecepatan 20 Km Per Detik, Komet Setan Berukuran 3 Kali Gunung Everest Menuju Bumi


Ketika komet kriovolkanik mendekati Matahari, seperti yang dilakukan 12P/Pons-Brooks sekarang, dia memanas dan menimbulkan tekanan di dalam inti komet. Tekanan terus meningkat hingga nitrogen dan karbon monoksida meledak dan melemparkan puing-puing es melalui retakan besar pada cangkang inti atom.

Aliran gas ini dapat membentuk bentuk yang berbeda jika dilihat melalui teleskop, seperti tanduk setan, juga digambarkan sebagai tapal kuda atau Millennium Falcon dari Star Wars. Astronom amatir dari Arizona, Eliot Herman, mengatakan komet tersebut tiba-tiba menjadi cerah hampir 100 kali lipat pada tanggal 31 Oktober.



Bahkan komet itu terus menjadi lebih terang di hari-hari berikutnya. Ini merupakan indikasi ledakan baru aktivitas kriovolkanik dan tumbuhnya cula.

Ini menandai ledakan kedua dari komet 12P/Pons-Brooks dalam satu bulan kalender, dan yang ketiga sejak Juli. “Komet ini banyak diberitakan sebagai "komet setan" karena dua ledakan sebelumnya menghasilkan penampakan setan bertanduk,” kata Herman dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Kamis (9/11/2023).

Sama seperti planet, komet di tata surya kita mengorbit matahari karena tertarik oleh tarikan gravitasi matahari yang sangat besar. Komet 12P/Pons-Brooks membutuhkan waktu 71 tahun untuk menyelesaikan satu orbit matahari.

Komet biasanya memiliki orbit yang sangat elips, artinya komet memanjang dan tidak melingkar sempurna. Orbit elips ini membawa mereka sangat dekat dengan Matahari pada satu titik orbitnya (perihelion) dan sangat jauh dari Matahari pada titik lain (aphelion).



Seperti semua benda yang mengorbit, semakin dekat komet ke matahari, semakin cepat pergerakannya. Komet setan 12P/Pons-Brooks saat ini meluncur menuju matahari dan juga Bumi dengan kecepatan lebih dari 40.000 mil per jam atau 20 km per detik.

Namun kecepatannya bisa meningkat hingga lebih dari 100.000 mil per jam karena jaraknya yang sangat dekat dengan matahari, atau dikenal sebagai perihelion. Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan berada pada jarak 72,5 juta mil atau 116,8 juta km dari matahari pada 21 April tahun depan.
Berkecepatan 20 Km Per Detik, Komet Setan Berukuran 3 Kali Gunung Everest Menuju Bumi


Setelah itu, jarak terdekat dengan Bumi sejauh 144 juta mil atau 232 juta km akan terjadi pada tanggal 2 Juni. Saat dia terus bergerak menuju Bumi, kemungkinan besar batuan luar angkasa tersebut akan terus meletus, bahkan berpotensi lebih dahsyat dari sebelumnya.

Setelah mencapai titik terdekatnya dengan Bumi, batuan luar angkasa tersebut akan terlempar secara gravitasi kembali ke bagian luar tata surya. Kemudian baru akan kembali menuju Bumi pada tahun 2095.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2167 seconds (0.1#10.140)