Dinyatakan Punah 60 Tahun Lalu, Landak Semut Terlihat di Pegunungan Cyclops Indonesia

Minggu, 12 November 2023 - 09:33 WIB
loading...
Dinyatakan Punah 60 Tahun Lalu, Landak Semut Terlihat di Pegunungan Cyclops Indonesia
Setelah dinyatakan punah 60 tahun lebih, satwa langka Landak Semut atau Echidna berparuh panjang Attenborough terlihat di Pegunung Cyclops, Jayapura, Provinsi Papua. Foto/Daily Mail
A A A
PAPUA - Setelah dinyatakan punah 60 tahun lebih, satwa langka Landak Semut atau Echidna berparuh panjang Attenborough terlihat di Pegunung Cyclops, Jayapura, Provinsi Papua . Echidna berparuh panjang adalah spesies mamalia yang telah lama hilang, digambarkan memiliki duri landak, moncong trenggiling, dan kaki tahi lalat.

Ahli biologi James Kempton menemukan gambar makhluk kecil yang berjalan melalui semak-semak hutan pada kartu memori terakhir yang diambil dari lebih dari 80 kamera jarak jauh. Spesies ini hanya tercatat satu kali secara ilmiah sebelumnya, oleh seorang ahli botani Belanda pada tahun 1961.

“Ada rasa euforia yang luar biasa, dan juga rasa lega setelah menghabiskan waktu begitu lama di lapangan,” kata Kempton, menggambarkan momen pertama kali melihat rekaman tersebut bersama kolaborator dari kelompok konservasi Indonesia YAPPENDA.



Echidna memiliki nama yang sama dengan makhluk mitologi Yunani setengah wanita dan setengah ular. Echidna digambarkan sebagai makhluk pemalu, penghuni lubang di malam hari yang terkenal sulit ditemukan.

Echidna berparuh panjang Attenborough diberi nama dari seorang naturalis Inggris David Attenborough yang menemukan pertama kali. Spesies echidna yang berbeda ditemukan di seluruh Australia dan dataran rendah New Guinea.
Dinyatakan Punah 60 Tahun Lalu, Landak Semut Terlihat di Pegunungan Cyclops Indonesia


Ekspedisi Kempton dan timnya melalui berbagai rintangan mulai dari gempa bumi, malaria, dan bahkan lintah yang menempel di bola mata selama perjalanan. Mereka bekerja sama dengan desa setempat Yongsu Sapari untuk menavigasi dan menjelajahi daerah terpencil di timur laut Papua.

“Alasan mengapa mamalia ini tampak berbeda dari mamalia lain adalah karena mereka merupakan anggota monotremata. Kelompok bertelur yang terpisah dari mamalia lainnya sekitar 200 juta tahun yang lalu,” kata Kempton dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Minggu (12/11/2023).



Menurut para tetua Yongsu Sapari, Echidna sangat sulit ditemukan sehingga memerlukan waktu puluhan tahun atau satu generasi untuk menemukannya. Namun, setelah ditemukan, hewan tersebut melambangkan berakhirnya konflik dan kembalinya hubungan harmonis.

Pegunungan Cycloop adalah jajaran pegunungan yang terletak pada di wilayah administrastif Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Provinsi Papua. Panjang Pegunungan Cycloop sekitar 36 Kilometer membentang dari barat ke timur.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2133 seconds (0.1#10.140)