Misteri Kristal Kuning yang Ditemukan di Gurun Libya Mulai Terungkap
loading...
A
A
A
Bayangkan meletakkan telur atau botol soda di rak supermarket: berlapis-lapis untuk memastikan penyimpanan paling efisien. Demikian pula, atom berkumpul menjadi kisi kristal yang unik untuk setiap mineral.
Mineral yang mempunyai komposisi kimia yang sama tetapi struktur atomnya berbeda (cara pengemasan atom yang berbeda ke dalam kisi kristal) disebut polimorf. Salah satu polimorf ZrO2 yang kami amati pada kaca gurun Libya disebut zirkonia kubik.
Mineral ini hanya bisa terbentuk pada suhu tinggi antara 2.250 derajat Celcius hingga 2.700 derajat Celcius. Polimorf ZrO2 lain yang diamati adalah polimorf yang sangat langka yang disebut orto-II atau OII, yang terbentuk pada tekanan yang sangat tinggi sekitar 130.000 atmosfer.
Kondisi tekanan dan suhu seperti itu memberi kita bukti asal mula tumbukan meteorit pada kaca. Pasalnya, kondisi seperti itu hanya bisa didapat di kerak bumi melalui tumbukan meteorit atau ledakan bom atom.
Mineral yang mempunyai komposisi kimia yang sama tetapi struktur atomnya berbeda (cara pengemasan atom yang berbeda ke dalam kisi kristal) disebut polimorf. Salah satu polimorf ZrO2 yang kami amati pada kaca gurun Libya disebut zirkonia kubik.
Mineral ini hanya bisa terbentuk pada suhu tinggi antara 2.250 derajat Celcius hingga 2.700 derajat Celcius. Polimorf ZrO2 lain yang diamati adalah polimorf yang sangat langka yang disebut orto-II atau OII, yang terbentuk pada tekanan yang sangat tinggi sekitar 130.000 atmosfer.
Kondisi tekanan dan suhu seperti itu memberi kita bukti asal mula tumbukan meteorit pada kaca. Pasalnya, kondisi seperti itu hanya bisa didapat di kerak bumi melalui tumbukan meteorit atau ledakan bom atom.
(wib)