Terdampar di Luar Angkasa, Astronot NASA Kini Menghadapi Masalah Lain

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 19:10 WIB
loading...
Terdampar di Luar Angkasa,...
Butch Wilmore dan Suni Williams masih terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto/Inverse
A A A
JAKARTA - Dua astronot NASA yang terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Butch Wilmore dan Suni Williams, hingga kini masih belum jelas nasibnya. Mereka hanya bisa pasrah menunggu diselamatkan.

Di tengah penantian panjang muncul masalah lain. Baju astronot mereka tidak cocok dengan pesawat luar angkasa lain. Alhasil jika terjadi keadaan darurat di Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam enam minggu ke depan, keduanya mungkin harus melarikan diri tanpa perlindungan tambahan dari baju ruang angkasa dalam penerbangan.

Petinggi NASA dalam konferensi pers menjelaskan baju ruang angkasa yang dikenakan Williams dan Wilmore di Boeing Starliner tidak kompatibel dengan pesawat luar angkasa lainnya. Situasi ini memperumit keputusan NASA tentang apakah para astronot harus pulang dengan Starliner atau dengan SpaceX.

Starliner mengalami masalah teknis tidak lama setelah membawa Wilmore dan Williams ke orbit rendah-Bumi hampir tiga bulan lalu. Starliner mengalami kebocoran helium dan anomali pendorong pada 5 Juni. Sejak masalah teknis dimulai, NASA terus memeriksa data dari serangkaian tes untuk menentukan apakah Starliner akan kembali ke Bumi dengan pilot uji di dalamnya atau tidak. Meskipun awalnya dirancang sebagai misi delapan hari, perjalanan mereka kini telah memasuki minggu ke-12.



Jika tim menilai Starliner tidak layak untuk membawa keduanya pulang, kemungkinan mereka akan dipulangkan dengan kapsul Dragon SpaceX.

"Dragon dari misi Crew-8 saat ini berada di luar angkasa, tetapi itu adalah rencana darurat untuk Wilmore dan Williams jika Starliner tidak cocok untuk membawa mereka pulang," kata pejabat NASA dilansir dari Inverse, Sabtu (24/8/2024).

Masalah di atas semakin kompleks. SpaceX juga tidak memiliki baju luar angkasa cadangan yang siap pakai di kapal penyelamat Crew-8. Setelan tersebut baru akan tiba paling cepat pada 24 September, ketika Dragon Crew-9 meluncur menuju ISS dengan dua kursi kosong dan dua setelan ruang angkasa tambahan.

Jika Starliner pulang tanpa awak, dan kapal penyelamat Crew-9 belum mencapai stasiun dengan setelan ruang angkasa spesifik di dalamnya, Wilmore dan Williams tidak akan punya pilihan lain selain masuk ke Dragon Crew-8 tanpa setelan ruang angkasa dalam situasi darurat.



Kecuali, tentu saja, jika NASA memutuskan Starliner akan kembali dengan awaknya. NASA diperkirakan akan membuat keputusan akhir tentang apakah Starliner akan kembali ke Bumi kosong, atau dengan Wilmore dan Williams di dalamnya, pada akhir bulan ini.

Di laboratorium orbit, baju ruang angkasa tidak diperlukan. Pakaian biasa atau seragam sudah memadai. Ketika astronot melakukan perbaikan di luar stasiun, mereka mengenakan setelan ruang angkasa extravehicular untuk tetap hidup dan terikat ke stasiun selama melakukan spacewalk.

Jenis setelan ruang angkasa lainnya digunakan saat peluncuran menuju stasiun, membatalkan penerbangan, atau mendarat kembali ke Bumi. Baju luar angkasa ini kadang-kadang disebut sebagai intravehicular dan dirancang khusus untuk pesawat luar angkasa yang digunakan para astronot.

Setelan ruang angkasa dalam ruangan ini memberikan lapisan perlindungan tambahan. Mereka menjadi pelindung ekstra dari lingkungan peluncuran atau kembali yang berpotensi berbahaya di sekitar mereka.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1581 seconds (0.1#10.140)